press enter to search

Kamis, 28/03/2024 16:47 WIB

Kesiapan BPTJ Jelang Libur Maulid Nabi dan Cuti Bersama

Fahmi | Jum'at, 23/10/2020 17:11 WIB
Kesiapan BPTJ Jelang Libur Maulid Nabi dan Cuti Bersama Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ)

JAKARTA (Aksi.id) - Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana B Pramesti, membeberkan sejumlah kesiapan  untuk menyambut pelonjakan penumpang dan lalu lintas jalan pada masa libur panjang akhir pekan menyambut libur Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama akhir Oktober, antara lain adalah dari aspek prasarana dan sarana.

"Pertama dari aspek prasarana, kami di BPTJ memiliki atau menyelenggarakan di empat terminal, seperti terminal Jatijajar Depok, Terminal Pondok Cabe, Tangsel, Ploris Plowa, Tanggerang dan Terminal Baranangsiang, Bogor,"kata Polana dalam webinar, Jumat (23/10/2020).

Disebutnya fasilitas di empat terminal tersebut dipastikan menjalani protokol kesehatan, seperti pengukuran suhu tubuh bagi penumpang, mengenakan masker, penyemprotan disinfektan dan penerapan physical distancing dengan tetap dimonitoring oleh pihaknya bersama stakholder.

Kemudian Polana melanjutkan, kesiapan dari aspek sarana yaitu menyiapkan pengoperasian layanan bus AKDP maupun AKAP.

"Sampai saat ini barangkali secara garis besar saja terminal terminal yang dikelola BPTJ adalah terminal A, yang mengelola AKAP dan AKDP, misalnya semua operator kami informasikan akan adanya pelonjakan penumpang pada saat minggu depan," ungkapnya.

Menurutnya pelonjakan penumpang dan lalu lintas diprediksi akan terjadi pada tanggal 27 Oktober 2020 dan akan berakhir pada hari Ahad 2 November 2020.

Potensi kemacetan di Jabodetabek akan terjadi ditempat-tempat wisata seperti taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Wisata Matahari dan Taman Safari Indonesia.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri dan Dinas Perhubungan di daerah terkait.

"Kami akan melakukan monitoring yang lebih itensif, akan memonitor di Cikarang Barat dan jalur puncak," katanya.

Pihaknya juga akan mengopimalkan 64  simpang ATSC milik BPTJ dan 18 simpang ATSC milik daerah.

"Pengaturan siklus berangkali di simpang- simpang agar panjangnya antrean bisa diminimalkan," ujarnya.

Polana menekankan kembali pihaknya akan selalu berkordinasi untuk atasi kemacetan dan melakukan imbauan memakai masker. (fahmi)