Donald Trump Pecat Menhan AS, Ini Respons Prabowo

Jakarta (aksi.id) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan dirinya telah memberhentikan Menteri Pertahanan, sekaligus Kepala Pentagon, Mark Esper. Ia pun menunjuk penggantinya, Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional, Christopher C.Miller.
"Mark Esper telah diberhentikan," cuit Trump dalam Twitternya @realDonaldTrump, Senin (9/11/2020) sore waktu setempat.
"Biarkan saya memperkenalkan Christopher C.Miller, Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional (dengan suara bulat dikonfirmasi oleh Senat), akan menjadi Plt Menteri Pertahanan, efektif segera."
Hal ini kemudian menimbulkan tanda tanya ke RI. Pasalnya, pertengahan Oktober lalu, Esper baru saja bertemu dengan Menhan RI, Prabowo Subianto.
Kedua menteri juga menandatangani Memorandum of Intent (MoI) untuk upaya memulai kembali Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency. Hal ini dilakukan untuk memulai kembali pekerjaan AS di Amerika untuk menemukan kembali personel AS yang hilang di Indonesia saat Perang Dunia II.
Lalu akankah ini mempengaruhi perjanjian itu?
Melalui Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anhar Simanjuntak, dikatakan bahwa RI sudah mengetahui persis perbedaan pandangan antara Presiden Trump dan Esper. Meski begitu, RI tetap optimis kerja sama pertahanan kedua negara tetap kuat.
Begitupun terkait pergantian presiden dari Donald Trump ke Joe Biden. Di mana dari hasil Pemilu Presiden (Pilpres), Biden telah memenangkan Pemilu AS dengan 290 suara elektoral sementara Trump 214.
"Justru akan semakin kuat dan diperkuat," ujarnya menjawab pesan CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).
"Siapa pun Presiden dan Menhan AS pastilah national interest-nya sama. Kepentingan nasional AS untuk menjalin kerjasama pertahanan dengan Indonesia tidak akan berbeda, pun demikian dengan Indonesia. Amerika adalah negara demokrasi yang sudah matang dan kita selalu menghormati apa pun perkembangan politik lokal disana dan siapa pun pemimpin AS."
Mengutip CNBC International, pemecatan dilakukan pasca kerusuhan terjadi selama berbulan-bulan di AS. Esper sempat menolak permintaan Trump terkait penerapan UU gawat darurat di AS, Insurrection Ac,t yang memungkinkan pengerahan militer aktif.
Ini terkait maraknya demo anti rasial di AS. Langkah ini juga terjadi di tengah penolakan Trump pada hasil Pilpres.
Pemecatan Esper juga mungkin akan berlanjut dengan pemberhentian pejabat FBI dan CIA. Saat ini Direktur FBI AS adalah Christopher Wray sementara Direktur CIA adalah Gina Haspel. (ny/Sumber; CNBCIndonesia)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Tindak Tegas Aksi Vandalisme, KAI Commuter Bertindak Cepat Amankan Pelaku Pelemparan
- Jalur Bogor Masih Rekor Penumpang Terbanyak Pengguna CommuterLine
- Dukung Pelestarian Lingkungan, KAI Commuter Tegaskan Komitmen Hadirkan Transportasi Yang Ramah Lingkungan
- KAI Commuter: Tiket Commuter Line Lokal Harus Sesuai Dengan Identitas Diri Penumpang
- Hari Pertama Operasi Patuh Jaya 2025, Unit Lantas Polsek Rawalumbu Fokus Sosialisasi dan Peneguran Humanis
- Polda Metro Jaya Buru DPO Penipuan Data COD Ninja Xpress, Dua Pelaku Sudah Ditangkap
- Pengiriman Hewan Peliharaan KAI Logistik Tembus 74.637 Ekor pada Semester I 2025
- Relawan Prabowo (REPRO) Konsolidasi Total, KLB Digelar untuk Perombakan Kepengurusan Nasional
- Peresmian Gedung Pra Akhyar Usia Dini, Komitmen Akhyar School Wujudkan Pendidikan Islam Bertaraf Global
- Berhasil Temukan Pelempar Commuter Line Relasi Tanah Abang-Rangkasbitung, KAI Commuter Ambil Langkah Tegas, Ingatkan Dampak Luas Perilaku Pelemparan Kereta
