press enter to search

Jum'at, 04/07/2025 10:58 WIB

Melihat Lebih Dekat Kapal Pinisi dan Kisah Salah Satu ABK dari Suku Dayak di Pelabuhan Sunda Kelapa

Ahmad Bashori | Jum'at, 13/11/2020 14:45 WIB
Melihat Lebih Dekat Kapal Pinisi dan Kisah Salah Satu ABK dari Suku Dayak di Pelabuhan Sunda Kelapa Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. (Foto: ahmad/BeritaTrans.com & aksi.id)

JAKARTA (aksi.id) - Walaupun saat ini Sunda Kelapa tak seperti masa jayanya dulu, pelabuhan ini masih terlihat memiliki aktivitas hingga sekarang. Beberapa kapal kayu dengan rute antar pulau di Indonesia terlihat berlabuh di sini.

 

 

BeritaTrans.com dan Aksi.id, Siang itu, Jumat (13/11/2020), melihat banyak kapal Pelra atau kapal tradisional/Pinisi berukuran besar yang bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

 

 

Berkesempatan untuk menemui ABK (anak buah kapal) yang terlihat sedang merawat dengan mengecat kapal berwarna merah, sambil menunggu muatan.

 

 

Adalah Joe (43) asli dari Suku Dayak Meratus, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang sudah 25 tahun bekerja di kapal tradisional ini sejak usia 16 tahun.

 

"Saya Joe, Anak Buah Kapal (ABK) asli dari Suku Dayak Meratus, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah bekarja selama 25 tahun, sejak usia 16 tahun sudah berlayar di kapal ini dengan bisa mengangkut 15 Ton seperti membawa semen, pupuk, kelapa, perabotan dan lainnya menuju ke Palembang dengan waktu tempuh sekitar 4 hari, atau kemanapun sesuai dengan tujuan muatan akan di antar ke mana aja" ungkapnya.

 

Mengenai pendapatan atau gaji bekerja sebagai pelaut dia tak bersedia membeberkan berapa angkanya namun ia mengatakan cukup untuk keluarga.

 

"Anak saya ada 2 dan tinggal serta sekolah di Jakarta, kalo pendapatan atau gaji ya cukuplah untuk keluarga, tutupnya

 

 

 

 

Sementara itu Pelabuhan Sunda Kelapa memang menjadi salah satu objek wisata, apalagi bagi penggemar photografi, akan lebih bagus hasilnya pada saat kegiatan bongkar muatan.

 

Menyaksikan kegiatan bongkar muat merupakan salah satu aktivitas favorit wisatawan, khususnya bagi mereka yang memiliki hobi photografi

 

Meskipun sekarang sudah di bantu crane, tapi masih ada kru kapal yang melakukan bongkar muat sendiri. Untuk memindahkan barang dari kapal ke daratan, mereka biasanya menggunakan papan yang sangat kecil.(ahmad)