press enter to search

Kamis, 03/07/2025 12:23 WIB

Apple Gabung Aliansi Pengembangan Teknologi 6G

Bondan | Senin, 16/11/2020 14:09 WIB
Apple Gabung Aliansi Pengembangan Teknologi 6G Ilustrasi Iphone Series. Foto: Ist

JAKARTA (Aksi.id) - 5G belum sepenuhnya diluncurkan di seluruh dunia, perusahaan teknologi tidak mau membuang waktu dan terus mengembangkan teknologi generasi berikutnya.

Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS), demikian nama aliansi tersebut, terdiri dari sekelompok perusahaan teknologi dan komunikasi besar lainnya yang ingin membantu mengembangkan teknologi 6G untuk masa depan.

"Dirancang untuk menetapkan dasar bagi pasar yang dinamis bagi inovasi Amerika Utara dalam teknologi seluler generasi masa depan, Next G Alliance sesuai tujuan utamanya, yaitu membangun keunggulan Amerika Utara dalam jalur evolusi 5G dan pengembangan 6G," demikian pengumuman tersebut disampaikan.

Seperti dikutip dari Ubergizmo, Senin (16/11/2020) tugas-tugas aliansi ini nantinya akan mencakup siklus hidup penuh terkait penelitian dan pengembangan, manufaktur, standardisasi, dan kesiapan pasar 6G.

Sejauh ini, perusahaan yang terlibat dalam aliansi ini selain Apple, ada Charter, Cisco, Google, Hewlett Packard Enterprise, Intel, AT&T, Bell Canada, Ciena, Ericsson, Facebook, InterDigital, JMA Wireless, Microsoft, Nokia, Qualcomm Technologies Inc., Samsung, T-Mobile, TELUS, Telnyx, UScellular, dan Verizon.

Meski 6G masih dalam pengembangan, ada juga negara yang membuat terobosan di sektor teknologi komunikasi menggunakan generasi terbaru ini. China baru-baru ini meluncurkan satelit 6G pertama di dunia ke luar angkasa.

Satelit tersebut mengangkasa bersama 12 satelit lainnya menggunakan roket Long March 6 yang meluncur dari Taiyuan Satellite Launch Center pada 9 November lalu.

Perangkat ini akan digunakan untuk memverifikasi performa teknologi 6G di luar angkasa karena pita frekuensi 6G akan menggunakan frekuensi terahertz, berbeda dengan 5G yang menggunakan frekuensi milimeter wave.Satelit eksperimental ini dikembangkan oleh tiga perusahaan dan universitas yaitu University of Electronic Science and Technology of China, Chengdu Guoxing Aerospace Technology dan Beijing MinoSpace Technology. (Detik.com)