Lepaskan Jabatan Manajer di Perusahaan Besar, Warga Karawang Sarjana Unisba ini Terjun jadi Petani

KARAWANG (Aksi.id) - Tak mudah bagi seseorang untuk meninggalkan zona nyaman dan beralih ke area spekulatif. Ada bebas psikologis tersendiri.
Demikian halnya Endhy Bahri. Warga Karawang penyandang sarjana teknik dari Universitas Islam Bandung (Unisba) ini harus berkonflik dalam batin ketika berhasrat migrasi dari sebagai seorang pekerja menjadi wiraswastawan atau pengusaha.
Pria kelahiran Kuningan , Jawa Barat, itu mesti mengkalkulasi secara komprehensif dan membutuhkan waktu relatif lama. Dia juga berkali-kali berdiskusi dengan perempuan, yang melahirkan anak-anaknya.
"Saya juga berkomunikasi dengan banyak orang soal pilihan untuk tidak lagi menjadi pekerja dan beralih membuka usaha," ungkapnya kepada Aksi.id dan BeritaTrans.com, Minggu (22/11/2020).
Pada satu sisi, dia memiliki jabatan brelatif ergengsi sebagai manajer di perusahaan besar, yang memproduksi tisu. Gaji, insentif dan sjeumlah fasilitasnya menjadikan diri dan keluarganya nyaman menjalani kehidupan karena ada jaminan kesejahteraan.
Namun pada sisi lain, dia melihat membuka usaha merupakan peluang menggiurkan. Endhy bahkan melihat pandemi Covid-19 justru memberikan kesempatan besar untuk kreatif dalam berbisnis.
"Pandemi Covid-19 ini akan nggak selamanya. Masih akan berakhir. Karena itu usaha harus dirintis dari sekarang. Nanti ketika pandemi berakhir, maka usaha sudah maju dan saya tinggal menikmati hasilnya," ujarnya.
Setelah shalat itahajjud dan istikharah, pria ini akhirnya mantap untuk menentukan pilihan. Dia memilih ke luar dari pekerjaan. November 2020 menjadi starting time posisi sebagai pebisnis.
Dia juga terjun ke bidang pertanian dan peternakan. "Saya memilih menjadi petani dan peternak. Kebetulan kami memiliki lahan pertanian dan peternakan," ujarnya.
Dia memilih usaha pertanian beras dan peternakan ikan. "Ketika saya masih kerja, saya sudah mulai merintis usaha ini," jelasnya.
Endhy juga tekah merintis memasarkan produk hasil pertanian. Sejauh ini memang prospeknya bagus. Distribusi lancar, dan permintaan terus meningkat. Dia bahkan ekspansi pasar hingga Jakarta, Garut dan Tasikmalaya.
"Alhamdulillah, tinggal terus digenjot saja produksi dan distribusinya. Saya bersyukur Pemerintah Kabupaten Karawang amat membantu petani, termasuk usaha pertanian kami," ungkapnya. (awe).
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Potongan Tubuh Korban SJ-182 Teridentifikasi Atas Nama Okky Bisma, Kru Kabin Sriwijaya Air
- BPPT Ikut Ambil Bagian Terkait Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
- Damkar DKI Jakarta Juga Ikut Lakukan Penyisiran dan Pencarian Korban Sriwijaya SJ-182
- Ribuan Orang Ikuti Terapi Genjot Imunitas Khas Raja-Raja Papua di Ponpes AFKN/Nuu Waar Bekasi
- Basarnas Fokus Sisir Pulau Lancang dan Pulau Laki
- M. Awaludin: Angkasa Pura II Buka 3 Posko Pusat Krisis
- BPTJ Sediakan 22 Bus Bantuan Gratis di 4 Lokasi
- KPK Geledah Rumah Dinas Wali Kota Batu Terkait Gratifikasi
- 13 Kapal dari Ditjen Hubla Dikerahkan, Dukung Basarnas Pencarian Pesawat Sriwijaya Air
- Tim Gabungan Temukan Serpihan Diduga dari Pesawat Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu