JAKARTA (Aksi.id) - Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Sudah selayaknya seorang guru dihormati dan dihargai oleh murid-muridnya. Hal ini karena seorang guru memiliki jasa dalam mencerdaskan anak bangsa.

Seperti yang dilakukan seorang Perwira Tinggi TNI bernama Brigjen TNI Rifki Salmon berikut ini. Meski telah menjadi seorang jenderal, Brigjen TNI Rifki tak melupakan guru yang telah berjasa padanya.

Dalam sebuah kesempatan, Brigjen TNI Rifki tampak bertemu dengan guru SMA nya. Dia lantas mencium tangan dan hormat pada gurunya itu.

Berkunjung ke Sekolah

Dilansir dari channel Youtube Odo Tedy, akun tersebut membagikan sebuah video pada bulan September 2019. Dalam video tersebut, terlihat Brigjen TNI Rifki Salmon tengah berkunjung ke sekolahnya. Brigjen TNI Rifki diketahui merupakan alumni SMA Negeri 1 Kotaagung, Lampung tahun 1985.

Saat berkunjung ke sekolahnya, Brigjen TNI Rifki tampak disambut meriah oleh guru dan murid SMA Negeri 1 Kotaagung. Beragam pertunjukan pun ditampilkan oleh para murid untuk menyambut jenderal bintang satu tersebut.

Ketika berkunjung ke sekolahnya, Brigjen TNI Rifki bertemu dengan guru yang dulu memberikan ilmu padanya. Sosok guru itu adalah Pak Munar Ginting.

Berdasarkan keterangan video, Pak Munar merupakan satu-satunya guru Brigjen TNI Rifki yang belum pensiun.

"Nostalgia JENDRAL RIFKI SALMON mengunjungi SMAN 1 KOTAAGUNG yang merupakan tempatnya bersekolah dulu pada tahun 1985, beliau menanyakan masih adakah gurunya dulu yang masih mengajar ternyata hanya menyisakan 1 guru yaitu Pak MUNAR GINTING SPd guru yang lain sudah pada pensiun," pemilik channel Odo Tedy dalam unggahannya, baru-baru ini..

Brigjen TNI Rifki Salmon tampak sangat bahagia dapat bertemu lagi dengan gurunya. Dia lantas mencium tangan gurunya.

Tak hanya itu, Brigjen TNI Rifki juga terlihat memeluk gurunya. Sang guru pun membalas dengan menepuk-nepuk pundaknya.

Usai mencium tangan dan memeluk gurunya, tak lupa Brigjen TNI Rifki memberikan hormat pada gurunya. Momen tersebut lantas diabadikan beberapa tim dokumentasi yang berada di lokasi. (daws/sumber Merdeka.com)