Vaksinolog: Vaksin Bisa Mengendalikan Pandemi Tapi Butuh Waktu

JAKARTA (Aksi.id) - Dokter spesialis penyakit dalam atau vaksinolog, Dirga Sakti Rambe mengatakan, vaksin bisa mengendalikan pandemi. Termasuk pandemi Covid-19.
Namun, penggunaan vaksin untuk mengendalikan pandemi Covid-19 membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab, proses uji klinis, produksi hingga distribusi memakan waktu lebih dari enam bulan.
"Jadi vaksin sangat penting. Vaksin bisa mengendalikan pandemi tapi itu butuh waktu, butuh proses," katanya dalam diskusi virtual, Senin (30/11/2020).
Menurut Dirga, proses distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia tidak mudah. Selain karena Indonesia merupakan negara kepulauan, jumlah penduduk sangat banyak yakni lebih dari 260 juta jiwa.
"Oleh karena itu, sambil menunggu vaksin yang ada sekarang, dan sekalipun nanti vaksinnya ada kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3 M," ujar dia.
Protokol kesehatan 3 M yang dimaksud yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. 3 M merupakan kunci mencegah terpapar Covid-19.
Sebelumnya, Dirga mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk proses distribusi vaksin hingga ke pelosok negeri.
"Sejak vaksin diproduksi sampai digunakan di rumah sakit dan puskesmas, transportasinya mesti terjamin suhunya. Dan jangan khawatir, kita sudah berpengalaman. Kita sudah siap," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (22/11).
Dirga menyebut, Indonesia memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam memproduksi, mendistribusi hingga mengimplementasikan vaksin. Sistem rantai dingin sebagai salah satu unsur penentu kualitas vaksin juga sudah terbangun dengan baik.
"97 persen sistem rantai dingin ini berjalan dengan baik jadi tidak perlu khawatir. Mulai dari pabrik sampai yang menerima di puskesmas, misalnya di Aceh atau Papua itu semua sudah siap," katanya.
Punya 23 ribu Vaksinator Terlatih
Menurut Dirga, Indonesia telah memiliki 23.000 vaksinator yang terlatih. Bahkan, 7.000 di antaranya sudah mendapatkan pelatihan khusus dari Kementerian Kesehatan.
Selain itu, Indonesia memiliki 440.000 tenaga kesehatan yang bisa menyukseskan vaksinasi. Mereka merupakan dokter umum, dokter spesialis, perawat hingga bidan.
"Semuanya saya yakin siap bergotong royong mensukseskan persiapan vaksinasi ini. Pada prinsipnya, kita ingin semua terlibat supaya vaksin ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat," ucapnya. (ds/sumber Merdeka.com/Liputan6.com)
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
