Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 14 Desember

Jakarta (aksi.id) - Gerhana matahari total bakal terjadi pada Senin (14/12) dan akan terlihat di kawasan Amerika Selatan dan Afrika.
Gerhana diperkirakan akan berlangsung sekitar 2 menit 10 detik.
Jika cuaca cerah, orang-orang di ujung selatan Amerika Selatan, wilayah tertentu di Chile, dan Argentina dapat menyaksikan gerhana matahari total sepenuhnya secara langsung.
Selain itu, gerhana juga akan terlihat secara parsial di sebagian wilayah Afrika barat daya.
Dilansir CNET, Sabtu (12/12), perahu atau kapal yang ditempatkan dengan baik di beberapa bagian Samudra Pasifik dan Atlantik kemungkinan juga memiliki kesempatan untuk melihat fenomena alam itu.
Tapi antusiasme orang-orang untuk menyaksikan gerhana harus terhalang oleh pandemi virus corona.
Ketika beberapa negara di seluruh dunia mulai melonggarkan pembatasan Covid-19, negara-negara seperti Chile justru telah menerapkan penguncian wilayah baru untuk menekan lonjakan kasus baru Covid-19.
Sementara itu, Argentina mulai melonggarkan aturan larangan perjalanannya, meski perbatasan negara masih ditutup bagi wisatawan dari negara-negara non-tetangga.
"Saya pernah ke setiap benua untuk melihat gerhana matahari, bahkan Antartika," kata pensiunan astrofisikawan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan pemburu gerhana, Fred Espenak, kepada space.com.
Dilansir Space, Espenak alias "Mr. Eclipse" telah menjalankan model prediksi gerhana selama bekerja di NASA, dan saat ini dia mengelola situs EclipseWise.com dan MrEclipse.com.
Dia mengatakan dirinya telah melakukan perjalanan untuk melihat lebih dari 40 gerhana matahari, termasuk gerhana total, parsial, dan annular.
"Saya mendapat banyak teman dari gerhana, dan saya bertemu istri saya dalam perjalanan (memburu) gerhana," ujarnya.
Espenak dan istrinya bertemu dalam tur gerhana matahari di India utara pada 1995. Sejak, itu mereka melakukan perjalanan bersama untuk melihat banyak gerhana.
Dia dan sang istri juga sempat berencana menuju Chile untuk menikmati gerhana pada Senin (14/12). Namun dia memutuskan membatalkan perjalanannya ketika mengetahui bahwa vaksin Covid-19 tidak akan tersedia pada Desember. Rencana itu kemudian resmi dibatalkan pada pekan ini ketika Chile mengumumkan pembatasan baru Covid-19 di tengah lonjakan kasus baru-baru ini.
Alih-alih bepergian, Espenak akan bergabung dengan pemburu gerhana lainnya dalam sebuah panggilan video untuk menyaksikan fenomena tersebut bersama-sama dan bertukar pikiran.
(lia/sumber:cnnindonesia.com)
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Ribuan Orang Ikuti Terapi Genjot Imunitas Khas Raja-Raja Papua di Ponpes AFKN/Nuu Waar Bekasi
- KPK Geledah Rumah Dinas Wali Kota Batu Terkait Gratifikasi
- Kota Bekasi Vaksinasi Sinovac Hari Ini, Orang Pertama Wali Kota Bekasi
- Sudin SDA Jakpus Kuras Saluran di Jalan Cempaka Putih Tengah 15
- Selebriti Raffi Ahmad Terkait Reaksi 30 Menit Usai Disuntik Vaksin: Alhamdulillah Tidak Apa-Apa
- Bus Gandeng Jatuh dari Jembatan Layang, Menggelantung dengan Penumpang di Dalamnya
- ALFI: Distribusi Vaksin Covid 19 penting dilakukan bersama Pemerintah Pusat, Pemda & Swasta
- Kabupaten Pidie Jaya Aceh Terendam Banjir, 1.080 Jiwa Mengungsi
- Penumpang Sepi, Pengemudi Bus Madu Kismo ini Sering Nginap di Terminal Pulo Gebang: Uang Habis buat Makan dan Ngopi
- Istana Serahkan Nama Calon Kapolri Pilihan Jokowi ke DPR