Hujan Abu Vulkanik Semeru Guyur 9 Kecamatan di Probolinggo

PROBOLINGGO (Aksi.id) - Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terdampak abu vulkanik Gunung Semeru pada Sabtu (16/1) sore hingga malam hari.
"Erupsi gunung Semeru pada Sabtu pukul 17.24 WIB mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB - 21.08 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi saat dikonfirmasi melalui telepon di Probolinggo, Minggu.
Ia menjelaskan sembilan kecamatan yang sempat diguyur hujan abu vulkanik selama beberapa jam yakni Kecamatan Kuripan, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto, dan Kecamatan Sumber.
"Hari ini sudah tidak ada hujan abu vulkanik Gunung Semeru karena sudah reda, namun Pusat Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) masih mencari informasi di wilayah yang terdampak," katanya.
Hujan abu vulkanik Gunung Semeru juga mengguyur lima kecamatan di Kabupaten Lumajang yakni Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit dan Pasirian.
Di Kecamatan Candipuro yang diguyur hujan abu vulkanik Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur, selanjutnya di Kecamatan Pasrujambe ada Desa Pasrujambe, Desa Kertosari, Desa Jambearum, Desa Jambe Kumbu, Desa Sukorejo.
Sedangkan di Kecamatan Senduro ada beberapa desa yang diguyur abu vulkanik yakni Desa Senduro, Desa Burno, Desa Kandangtepus, Desa Wonocempokoayu, Desa Ranupane, Desa Pandansari, Desa Kandangan, dan Desa Bedayu.
Selanjutnya dua desa di Kecamatan Gucialit yakni Desa Sombo, Desa Gucialit. Di Kecamatan Pasirian juga ada dua desa yang terdampak hujan abu vulkanik Semeru yakni Desa Pasirian dan Desa Nguter, kata Anggit Hermanuadi.
Sebelumnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB.
Selain itu juga terpantau aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500 - 1000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada level II atau waspada, meskipun ada peningkatan aktivitas gunung api tersebut. (ds/sumber Antaranews.com)
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
- KAI Logistik Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Pengiriman Motor Selama Libur Panjang dan Tahun Ajaran Baru
- Skandal Upah dan PHK di Perum Percetakan Negara RI: Direksi PNRI Terancam Dilaporkan ke Polisi
- Catat Pertumbuhan 41% hingga Mei 2025, KAI Logistik Perluas Jangkauan Logistik Lintas Pulau Hingga ke Jayapura
- Aksi Bela Diri IPDA Hari Saktiawan Polsek Bantargebang Bikin Penonton Tegang
