Deteksi Varian Baru Covid-19, Jerman Akan Perpanjang Lockdown

Jakarta (aksi.id) - Kanselir Jerman Angela Merkel beserta para pemimpin wilayah berencana memperpanjang lockdown hingga pertengahan Februari, menyusul temuan varian baru virus corona di sebuah rumah sakit di kota ski Bavaria.
Hal itu disampaikan oleh sumber yang terlibat dalam pembicaraan tersebut pada Selasa (19/1). Dengan berlanjutnya lockdown, sebagian besar toko dan sekolah juga akan tetap ditutup.
Infeksi baru telah menurun dalam beberapa hari terakhir dan tekanan yang dihadapi unit perawatan intensif juga sedikit berkurang, tapi para ahli virologi khawatir tentang kemungkinan penyebaran virus yang lebih menular dari varian baru tersebut.
"Kemungkinan kami akan menyetujui perpanjangan (lockdown) selama dua pekan," kata seseorang yang terlibat dalam pembicaraan itu.
Lockdown di Jerman dijadwalkan akan berakhir pada 31 Januari.
Dilansir Reuters, sebuah draf resolusi menerangkan bahwa pemerintah federal telah mengusulkan agar orang-orang diwajibkan untuk mengenakan masker medis di transportasi umum dan di toko-toko.
Pemerintah federal juga akan membentuk kelompok kerja untuk menyusun cetak biru yang mencakup strategi pembukaan yang aman dan adil.
"Jumlah infeksi telah turun selama beberapa pekan atau stagnan dan itu bagus. Sekarang kami menghadapi mutasi yang sangat agresif yang harus kami tanggapi," kata Wali Kota Berlin, Michael Mueller, kepada saluran TV Jerman.
Lebih lanjut, Mueller menuturkan para pemimpin Jerman juga akan membahas jam malam yang sudah diberlakukan di beberapa negara bagian. Kendati demikian, jam malam kemungkinan tidak akan diberlakukan di mana-mana.
Pada Selasa, Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular menunjukkan jumlah kasus Covid-19 di Jerman telah meningkat 11.369 sehingga total menjadi 2,05 juta kasus. Sementara korban meninggal naik 989.
Jerman menemukan varian baru virus corona di 35 pasien sebuah rumah sakit di kota ski Bavaria, Garmisch-Partenkirchen, Senin (18/1).
Varian baru tersebut ditemukan pada 35 dari 73 orang yang baru terinfeksi Covid-19 di rumah sakit tersebut. Outlet berita Bavaria BR24 melaporkan sampel sedang diperiksa di rumah sakit Universitas Charité di Berlin.
Dilansir CNBC, Selasa (19/1), para pejabat setempat mengatakan varian baru itu berbeda dari yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rumah Bupati Baru Indramayu Kebanjiran
- Turun dari Kapal, Kubah Masjid 1 Ton Digotong Ribuan Warga Fakfak Papua Barat Sejauh 12 Kilometer
- Warga Cibinong Dukung Pengurus RW 08 Dian Asri II Lawan Gugatan PT BPJ
- PKS: Anies Baswedan 3 Kali Surati DPRD Minta Lepas Saham Bir Delta
- Microsoft Rilis Indeks Keberadaban Digital: Indonesia Terburuk se-Asia Tenggara
- Ratusan Warga Losarang Ngungsi ke Masjid Gegara Tempat Tinggal Diterjang Banjir
- Rina Gunawan Meninggal Dunia, Melly Goeslaw: Orang yang Paling Rajin Ingatkan Aku Ibadah
- Bodi Boeing 747-400F Singapore Airlines Bolong-Bolong Usai Mendarat
- Korupsi oleh Pejabat Publik, Dr. Bagus Sudarmanto: Mirip Kejahatan Kleptokrasi, Parahnya Tak Dianggap sebagai Aib
- Besok Presiden Dijadwalkan Resmikan Layanan KRL Yogya-Solo, Menhub Cek Kesiapannya