2 Cara Agar Vaksin Corona Bekerja Efektif Dalam Tubuh

Jakarta (aksi.id) - Walau bukan satu-satunya, namun vaksin dinyatakan jadi salah satu cara untuk mengurangi dampak pandemi. Lalu bagaimana caranya agar vaksinasi bisa manjur?
Menurut penelitian ada dua hal yang bisa dilakukan yakni melakukan olahraga berat dan tidur nyenyak periode 24 hingga 48 jam sebelum menerima vaksin. Namun sejumlah penelitian berhenti menyebutkan dua kegiatan ini dapat meningkatkan kemanjuran vaksin.
Di sisi lain, mereka mengklaim jika tidur cukup dan olahraga dapat mempercepat tubuh untuk mengembangkan respon kekebalan. Sebagai catatan, vaksin Covid-19 tidak langsung membentuk kekebalan namun membutuhkan waktu dalam beberapa minggu.
"Biasanya dibutuhkan beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi. Maka ada kemungkinan seseorang bisa terinfeksi virus penyebab Covid-19 sebelum atau setelah mendapatkan vaksinasi dan sakit karena vaksin tidak punya cukup waktu untuk membangun perlindungan," ungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, dikutip BGR, Kamis (21/1/2021).
Dalam sebuah tinjauan penelitian literatur, peneliti juga menemukan kecemasan dan pemicu stres kesehatan mental lain akan berdampak pada individu yang telah divaksin.
Masalah kesehatan mental juga jadi dampak dari Covid-19. Penulis studi dari Ohio State University, Annelise Madison menyebutkan jika pandemi juga mengganggu kesehatan mental selain fisik pasiennya.
"Selain fisik, pandemi juga menyerang komponen kesehatan mental, menyebabkan kecemasan dan depresi, diantara masalah terkait," kata dia.
Dia menambahkan jika perilaku kesehatan dan pemicu stres bisa mengubah kemampuan tubuh untuk mengembangkan respon imun.
Dalam unggahan di blog The Ohio State Universal Wexner Medical Center jika respon imun terganggu maka akan menimbulkan tiga reaksi. Pertama adalah menggangu pengembangan antibodi melawan pantogen.
Selain itu juga erosi lebih cepat dari proteksi antibodi yang sedang berkembang. Terakhir adalah intensifikasi efek pada vaksin.
"Intervensi psikologi dan perilaku dapat meningkatkan respon vaksin. (Penting untuk) mengidentifikasi resiko tersebut bagi mereka yang memiliki respon imun buruk dan intervensi pada faktor tersebut," jelas Madison. (lia/sumber:cnbcindonesia.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
