Virus Corona Disebut Bertahan Lama di Bumi, Meski Ada Vaksin

Jakarta (aksi.id) - Makin banyak pakar kesehatan yang memprediksi virus Covid-19 akan menjadi endemik atau bertahan selamanya di Bumi meskipun ada vaksin Covid-19. Pandangan terbaru datang dari David Heymann dari London School pf Hygiene and Tropical Medicine.
"Saya pikir jika Anda berbicara dengan sebagian besar ahli epidemiologi dan petugas kesehatan masyarakat, meraka akan mengatakan mereka yakin penyakit ini akan menjadi endemik, setidaknya jangka pendek dan kemungkinan besar jangka panjang," ujar David Heymann.
David Heymann merupakan ketua kelompok strategis dan teknis WHO untuk penyakit menular dan memimpin unit penelitian menular Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) selama endemi SARS 2002-2003.
Daivid Heymann menambahkan sulit untuk menentukan nasib virus Covid-19 karena hasilnya bergantung banyak faktor yang tidak diketahui.
"Saat ini, penekanannya adalah pada penyelamatan nyawa, dan memastikan bahwa rumah sakit tidak terlalu terbebani dengan pasien Covid-19," terangnya.
Kenapa Covid-19 bisa menjadi endemik sementara vaksinasi sudah mulai dilakukan? Dr Jeremy Farrar mengatakan virus ini bermutasi tetapi bisa bisa dikendalikan dengan tindakan yang tepat. Covid-19 terkendali bukan berarti virus ini hilang selamanya.
"Covid-19 adlah infeksi endemik ke manusia. Realitas ilmiahnya dengan begitu banyak orang yang terinfeksi di seluruh dunia, virus akan terus bermutasi," ujar Jerremy seperti dilansir dari CNBC International, Minggu (14/2/2021).
"Hidup dengan virus ini tidak berarti kita tidak bisa mengendalikannya. Kita perlu belajar dari 2020 dan bertindak cepat. Setiap hari adalah penting."
David Heymann pun menyarankan masyarakat memperlakukan COvid19 layaknya penyakit endemik lainnya seperti tuberkulosis dan HIV, serta penyakit flu.
"Kita telah belajar untuk hidup dengan semua infeksi ini, kita telah belajar bagaimana melakukan penilaian risiko sendiri. Kita memiliki vaksin untuk beberapa [penyakit ini], kita memiliki terapi untuk yang lain, kita memiliki tes diagnostik yang dapat membantu semua melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk hidup dengan virus ini." ujarnya. (lia/sumber:cnbcindonesia.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
