Cara Kerja Vaksin Corona Usai Disuntikkan ke Tubuh

Jakarta (aksi.id) - Vaksin CoronaVac buatan Sinovac telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemerintah Indonesia juga telah melakukan program vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin asal China tersebut.
Hasil uji klinis fase 3 di Indonesia menunjukkan vaksin itu memiliki efektivitas sebesar 65,3 persen.
Melansir New York Times, CoronaVac adalah vaksin yang terbuat dari virus corona yang sudah mati. Vaksin itu dapat disuntikkan ke lengan tanpa menyebabkan Covid-19.
Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen. Kemudian, sel pembawa antigen itu merobek virus corona mati itu dan menampilkan beberapa fragmennya di permukaannya.
Sel T di dalam tubuh kemudian mendeteksi fragmen tersebut. Jika fragmen cocok dengan salah satu protein permukaannya, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.
Jenis sel kekebalan lain, yang disebut sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki protein permukaan dalam berbagai bentuk dan sebagian mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.
Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus ke dalam dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya.
Sel T pembantu yang diaktifkan melawan virus corona dapat menempel pada fragmen yang sama. Ketika itu terjadi, sel B juga diaktifkan. Keduanya kemudian berkembang biak dan mengeluarkan antibodi yang memiliki bentuk yang sama dengan protein permukaannya.
Setelah divaksinasi dengan CoronaVac, sistem kekebalan dapat merespons infeksi virus corona hidup. Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada penyerang. Antibodi yang menargetkan protein lonjakan dapat mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.
Meskipun CoronaVac dapat menawarkan perlindungan terhadap Covid-19, belum ada yang dapat mengatakan berapa lama perlindungan tersebut bertahan. Ada potensi tingkat antibodi turun selama berbulan-bulan.
Namun, sistem kekebalan mengandung sel khusus yang disebut sel B untuk menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
