SCI: Pelindo I Berpotensi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi wilayah Sumatera

JAKARTA (Aksi.id) Pelindo I berpotensi penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera melalui peranannya sebagai pengelola sejumlah pelabuhan di wilayah itu.
Demikian Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi dalam siaran persnya Kamis (4/3/2021).
Wilayah Sumatera berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2019 sebesar 21,32 persen dan PDB 2020 sebesar 21,36 persen. Sementara pada tahun 2019 dan 2020 wilayah Jawa berkontribusi berturut-turut sebesar 59,00 persen dan 58,75 persen.
Setijadi menyatakan peningkatan kontribusi terhadap PDB bisa dilakukan dengan memacu volume ekspor komoditas unggulan wilayah dengan dukungan pelabuhan yang efisien.
Untuk wilayah Sumatera, beberapa pelabuhan yang dikelola Pelindo I dapat berperan penting, seperti Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Komoditas ekspor utama Sumatera Utara adalah lemak dan minyak hewan/nabati yang pada tahun 2019 mencapai USD 2,843 milyar, diikuti karet dan barang dari karet (USD 1,081 milyar), dan produk kimia (USD 810 juta).
Potensi komoditas itu didukung pelabuhan- pelabuhan yang berlokasi strategis dalam jaringan pelayaran dan rantai pasok global.
Pelabuhan Kuala Tanjung, misalnya, berada di tengah Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi sekitar 94.000 kapal per tahun.
Pelabuhan yang ditetapkan sebagai hub internasional itu mempunyai kedalaman kolam -17 meter LWS sehingga dapat mengakomodasi kapal-kapal besar berbobot hingga 50.000 DWT serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum.
Pelabuhan Kuala Tanjung terhubung melalui jaringan jalan tol Trans-Sumatera dan kereta api dengan Kuala Tanjung Industrial Zone (KTIZ). Selain itu Kuala Tanjung juga terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, yang merupakan pusat industri berbasis kelapa sawit utama di Sumatera bagian utara.
Konektivitas jaringan transportasi itu sangat mempengaruhi biaya pengiriman barang secara end-to-end. Berdasarkan perhitungan INSA dan Pelni, biaya transportasi hinterland berkontribusi hingga 50% dari keseluruhan biaya tersebut.
Pelindo I juga mengintegrasikan operasional ke pelabuhanan dan industri dalam satu area, yaitu di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE), sehingga proses-proses produksi dan logistik lebih efisien.
SCI mengapresiasi Pelindo I dalam pengembangan ekosistem Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelindo I telah bekerja sama dengan DHL Global Forwarding Indonesia dalam memberikan pelayanan operasional logistik terintegrasi dan akan bekerja sama dengan pemain logistik internasional lainnya seperti Amazone dan Alibaba.
Setijadi berharap dengan berbagai faktor potensial dan dinamika perkembangan tersebut, Pelindo I sebagai operator pelabuhan utama di wilayah Sumatera dapat berperan penting mendorong peningkatan kontribusi wilayah itu hingga 25 persen terhadap PDB dalam beberapa tahun mendatang.(wilam)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
