Usul KPI: Para Pelaut ikut diprioritaskan dalam Program Vaksinasi
JAKARTA (Aksi. id) - Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) mengusulkan kepada Pemerintah RI agar para Pelaut Indonesia juga mendapat prioritas dalam program vaksinasi covid 19.
President KPI Mathias Tambing mengatakan, Pelaut atau anak buah kapal (ABK) sebagai pekerja di sektor maritim memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam menggerakkan perekonomian.
Sebagaimana diketahui, Pandemi Covid-19 di indonesia telah berlangsung selama satu tahun , ujar Mathias dalam siaran persnya, Senin (8/3/2021).
Sementara tugas dan tanggungjawab Pelaut, imbuhnya, penuh risiko dan paling riskan terpapar virus Corona/ Covid-19. Dengan program pemberian vaksin diharapkan bisa melindungi keselamatan para Pelaut sejalan dengan aspek keselamatan pelayaran.
"Sebagaimana kita ketahui para tenaga Medis, Pejabat dan Pelayan Publik serta kalangan unsur masyarakat lainnya di Indonesia sudah menerima Vaksin Covid-19. Kami harapkan para Pelaut juga mendapat prioritas dalam program Vaksinasi Pemerintah RI," ujar Mathias.
Mathias mengemukakan, dunia juga telah mengakui bahwa Pelaut adalah " pekerja kunci " yang memegang peranan penting terhadap keberlangsungan kehidupan di muka bumi, terlebih lagi saat dunia berhadapan dengan Covid 19 saat ini.
Pada puncak peringatan Hari Pelaut Sedunia atau Day of The Seafarers pada pertengahan tahun 2020, International Maritime Organization (IMO) memberikan apresiasi dan pengakuan atas kontribusi para Pelaut dari seluruh dunia pada perdagangan global dan perekonomian dunia ditengah Pandemi Covid-19, dengan slogan Seafarers are Key Worker.
"Sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pelaut terbesar di dunia, sudah sepatutnya Pemerintah RI terus berupaya melindungi Pelaut-Pelaut nya. Karena itu KPI meminta untuk segera dilaksanakan program pemberian Vaksin Covid-19 kepada Pelaut RI," ucap Mathias.
Dia mengatakan, Pelaut memiliki peran penting dan strategis sebagai penggerak kelancaran perpindahan orang dan barang, menjamin komoditas di dunia berjalan dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan.
"Walaupun di masa pandemi ini mereka menghadapi banyak kesulitan dan ketidakpastian, mulai dari sulitnya akses masuk ke pelabuhan sampai proses pergantian awak dan repatriasi. Bahkan tidak sedikit Pelaut yang sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah, dan tidak mendapatkan kepastian kapan mereka dapat kembali karena adanya pembatasan perjalanan akibat pandemi sekarang ini," paparnya.
Terkait dengan hal itu, International Maritime Organization (IMO) meminta kepada seluruh negara di dunia yang memiliki pelaut untuk memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan para pelautnya.
Menurut data PBB, saat ini ada sekitar 400.000 ABK yang bekerja melebihi waktu 12 bulan baik di kapal niaga maupun perikanan di masa pandemi Covid-19 ini.
Posisi mereka masih berada di tengah laut dan belum bisa kembali karena menyangkut berbagai hal.
"Hingga Pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua saat ini kami melihat belum ada keberpihakan pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi terhadap Pelaut.
Padahal Seafarers are Key Worker," tandas Mathias.(wilam)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Begini Situasi Terminal Bekasi Pada Awal Puasa
- Operasi Keselamatan Jaya 2024, Unit Lantas Polsek Bekasi Timur Bagi Brosur dan Imbauan Kepada Pengendara di Jalan HM Joyomartono
- Wujudkan Kendaraan Berkeselamatan, Ditjen Hubdat Gelar Sosialisasi Peraturan Pelaksanaan Uji Berkala
- Kabid Humas Polda Jateng Ungkap Tren Pelanggaran Lalu Lintas Cenderung Menurun Pada Operasi Keselamatan Candi 2024
- Jasa Raharja Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Kepada Para Pemilik Angkutan Umum Bersama Mitra Kerja
- Persiapan Angkutan Lebaran 2024, BPTJ dan Dishub Kota Bekasi Gelar Ramp Check Bus di Terminal
- Hari Kedua Ramp Check, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Unit Bus Tak Laik Jalan di Terminal
- Tingkatkan Keandalan Sarana, KAI Commuter Teken Kerja Sama dengan JRTM Jepang
- Jasa Raharja Giat Ramp Check Angkutan Penumpang Umum dan Pelayanan Kesehatan Gratis
- Jelang Mudik Lebaran 2024, Korlantas Polri Siapkan Rekayasa Lalin Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni