press enter to search

Jum'at, 04/07/2025 11:57 WIB

Eijkman: Pasien Terpapar Varian Baru E484K Covid-19 Sudah Sembuh

Redaksi | Selasa, 06/04/2021 12:38 WIB
Eijkman: Pasien Terpapar Varian Baru E484K Covid-19 Sudah Sembuh Rumah sakit karantina pasien corona.

JAKARTA (Aksi.id) - Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio mengatakan, pasien yang terpapar varian baru Covid E484K sudah sembuh. Pasien tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit DKI Jakarta.

"Kita cuma tahu itu dari daerah Jakarta Selatan. Pasien sembuh, sudah keluar dari rumah sakit," katanya, Selasa (6/4).

Amin menyebut, lembaganya baru menemukan satu kasus terpapar varian Covid-19 E484K. Dia belum mengetahui apakah varian baru dari SARS-CoV-2 itu sudah menular kepada pasien lain.

"Sejauh ini belum ditemukan lagi orangnya yang punya virus seperti itu. Kalau ditemukan nanti kita dalami terkait waktu, geografis. Kalau masih satu (kasus) sulit polanya," ujarnya.

Mengenai kemungkinan varian E484K merupakan mutasi alamiah dari Covid-19, Amin menilai bisa terjadi. Sebab, hingga saat ini belum diketahui sumber varian E484K itu.

"Kalau tidak ditemukan sumbernya, itu bisa saja menjadi kemungkinan mutasi terjadi sendiri. Artinya bukan ketularan dari orang lain tapi virus di Indonesia sendiri yang bermutasi," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian baru E484K kemungkinan hasil mutasi alamiah dari Covid-19.

"Kemungkinan mutasi alamiah," katanya, Selasa (6/4).

Menurut Nadia, mutasi alamiah bukan hal baru bagi virus. Virus bisa mengubah struktur dan sifat genetik ketika sedang memperbanyak diri di dalam sel tubuh inangnya, baik pada manusia maupun hewan.

"Mutasi sesuatu yang memang terjadi pada sebauh virus," ujarnya.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 ini menyebut, varian baru E484K teridentifikasi pada pasien kategori masyarakat umum. Pasien tersebut belum mengikuti vaksinasi Covid-19 dan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri.  (ds/sumber Merdeka.com)