BEKASI (aksi.id) - Makanan khas Betawi-Bogot ini terbilang unik. Nama tak sesuai dengan proses pembuatan.

Toge goreng. Jangan membayangkan kuliner ini dimasak dengan cara digoreng. Justru direbus. Di atas nampan berisi air.

Toge, oncom dan tahu dimasak dengan cara diaduk perlahan menggunakan centong kecil. Hanya beberapa menit, rebus itu diangkat dan diletakkan di piring. Kemudian ditaburi dengan irisann ketupat dan kuah bumbu, yang telah dimasak. Juga diwarnai irisan daun kucai.

Jangan tanya soal rasa. Sangat lezat. Apalagi ditingkahi dengan sambal dan ditemani kerupuk, toge goreng menjadi paripurna disantap pagi atau malam hari.

Waktu saya kecil di Kemayoran, Jakarta Pusat, toge goreng dijajakan oleh pedagang dengan cara dipikul. Biasanya pada malam hari. Karena pedagang selalu membawa lampu sumbu dengan bahan bakar minyak tanah.

Di Kota Bekasi, saya dapat menjumpainya di pasar kaget Pondok Hijau Pernah, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu.

Dengan menggunakan gerobak, pedagang ini mangkal sekk pukul 06.00 pagi. Dia menempati pinggir jalan depan portal.

Berapa harga yang ditawarkan oleh pedagang ini untuk satu porsi toge goreng plus kerupuk? Hanya Rp12.000, saudara-saudara.

(awe).