Erick Thohir Rombak Direksi PLN
Jakarta (aksi.id) - Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk merombak susunan direksi PT PLN (Persero). Perombakan dilakukan dengan memberhentikan sejumlah direksi sekaligus menunjukkan personil baru.
Tak hanya itu, ia juga mengubah nomenklatur jabatan Direksi PLN. Keputusan tersebut diketahui dalam Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Perusahaan Listrik Negara tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Listrik Negara.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan terjadi penyegaran di tubuh PLN. Perombakan tersebut telah mempertimbangkan masukan dari Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
"Kami lihat evaluasi yang terjadi dan minta masukan dari Pak Direktur Utama, maka dilakukan perubahan di organisasi. Supaya lebih fokus dan penyegaran di orang-orangnya juga," ujarnya, Kamis (14/5).
Berdasarkan dokumen yang diterima CNNIndonesia.com, Erick memberhentikan dengan hormat empat direktur. Keempatnya adalah Direktur Pengadaan Strategis 1 Sripeni Inten Cahyani, Direktur Pengadaan Strategis 2 Djoko Rahardjo Abu Manan, Direktur Human Capital Management Muhamad Ali, dan Direktur Bisnis Regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Ahmad Rofiq.
Dalam rapat itu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham juga mengubah nomenklatur jabatan Direksi PLN. Pertama, Direktur Pengadaan Strategis 1 menjadi Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan.
Kedua, Direktur Pengadaan Strategis 2 menjadi Direktur Energy Primer. Ketiga, Direktur Human Capital Management menjadi Direktur Human Capital dan Management.
Keempat, Direktur Bisnis Regional Sumatera menjadi Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan. Kelima,Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan menjadi Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Keenam, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menjadi Direktur Mega Project. Lebih lanjut, Kementerian BUMN menggeser sejumlah direksi sesuai dengan nomenklatur baru.
Meliputi, Syofvi Felienty Roekman semula Direktur Perencanaan Korporat menjadi Direktur Human Capital dan Management. Lalu, Wiluyo Kusdwiharto semula Direktur Bisnis Regional Sumatera menjadi Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan.
Kemudian, Syamsul Huda semula Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan menjadi Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Hasil rapat juga menyetujui pengangkatan empat direksi baru. Keempatnya adalah Muhammad Ikbal Nur sebagai Direktur Perencanaan Korporat, Bob Sahril sebagai Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energy Primer, dan M Ikhsan Asaad sebagai Direktur Mega Project
Direksi baru yang diangkat tersebut dilarang merangkap jabatan. Dengan demikian, apabila yang bersangkutan masih memiliki jabatan pada posisi lain, maka harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatan sebelumnya.
Erick memberikan kuasa kepada Direksi PLN dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan RUPS tersebut di hadapan notaris dan pejabat berwenang. (lia/sumber:cnnindonesia)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Gelar Program PPKL di SMP 6 Cimahi
- Korlantas Polri Survey Pengamanan dan Pengawalan Sejumlan Venue Kunjungan Delegasi Jelang KTT WWF di Bali
- Pentaru Politeknik KKP Sidoarjo Dibuka untuk Masyarakat Umum
- Kepala Jasa Raharja Bekasi Hadiri Rapat Rekonsialiasi Data Kendaraan Plat Merah
- Pengamat Transportasi: Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci Utama Kesuksesan Penyelenggaraan Mudik 2024
- Kakorlantas Cerita Sinergitas Harmonis Kawal Mudik-Balik Lebaran 2024
- Jasa Raharja Jawa Barat Hadiri Rapat Koordinasi dengan Pertamina
- Jasa Raharja Jawa Barat Rutin Giat Pengobatan Gratis Melalui Program MUKL
- Rapat FKLL di Polres Boalemo Sepakati Kegiatan Pencegahan Kecelakaan Secara Terpadu
- Jasa Raharja Turut Berperan Aktif Bersama Korlantas Polri Wujudkan Kamseltibcarlantas dalam World Water Forum ke-10 di Bali