press enter to search

Sabtu, 27/07/2024 07:51 WIB

Mr. Clean dari Ciledug Cirebon itu Tak Jadi Wagub Jabar dan DKI, Malah Raih Presiden PKS

Redaksi | Selasa, 06/10/2020 13:10 WIB
Mr. Clean dari Ciledug Cirebon itu Tak Jadi Wagub Jabar dan DKI, Malah Raih Presiden PKS Ahmad Syaikhu memborong petai dalam kunjungannya ke Pasar Banjar, Jawa Barat, Selasa (27/3/2018).

BEKASI (aksi.id) -  Ketika seorang menjadi politisi dan menduduki jabatan publik maka jenjang karier itu dapat disebut termasuk mobilitas sosial vertikal. Dengan segala aksesori prestise, yang mengiringi posisi dan jabatan, pada konteks ini maka seseorang  sering tergelincir menjadi justru jauh dari publik, yang membesarkannya.

Tak demikian dengan Ahmad Syaikhu. Dia tetap menjadi seseorang, yang dilahirkan dan dibesarkan dari satu gang di dekat Pasar Ciledug, Cirebon. Dia tak bergeming dengan segala kesederhanaan dan kesantunannya.

Menjadi Wakil Wali Kota Bekasi adalah jabatan publik pertama di eksekutif, yang diembannya setelah menjadi anggota DPRD. Paling anyar dia mendapatkan posisi sebagai anggota DPR. Belakangan dia juga mendapatkan amanah menjadi Presiden Partai Keadilan Ssejahtera (PKS).

Penghafal Alquran lulusan dari pesantren di Cirebon itu tak lantas berubah menjadi orang asing. Dia tidak bertabur dengan kekayaan dan kemewahan, serta  jauh dari kehidupan bergaya `borju.`Syaikhu tetap santun, tetap mudah dihubungi walau malam sekalipun, bahkan tanpa harus melalui birokrasi ajudan atau sekretaris.

Ketika menjabat Wakil Wali Kota Bekasi, dia bahkan pernah naik motor untuk menghadiri undangan syukuran pernikahan seorang warga di Kompleks Pondok Hijau Permai, Kelurahan Pengasinan. Dengan menerabas malam, dia datang untuk hadir, sekaligus menepati janji untuk hadir.

Pada posisi sebagai pejabat publik itu, lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN Jakarta tersebut mempertontonkan dengan terang benderang tentang jabatan adalah amanah dan karenanya harus cerdas, berintegritas, serta bermanfaat untuk orang banyak. Dia diam-diam mengajarkan tentang good and clean governance tidak hanya dalam tataran teori, tetapi juga implementasi. Dalam horison reputasi itu, dia amat layak menyandang predikat "Mr. Clean."

Dalam laman resmi elhkpn.kpk.go.id, disebutkan Syaikhu memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 3.924.018.521. Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp 2.393.962.500. Ia tercatat memiliki sejumlah tanah di Bekasi dan Bandung.

Pada kategori alat transportasi dan mesin, kekayaan yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 338.700.000. Ia memiliki satu unit mobil Honda Freed dan satu unit Toyota Innova, serta tujuh unit motor. Harta bergerak lain yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 4.800.000. Kemudian, harta serta kas dan setara kas sebanyak Rp 136.556.021.

Perlu dicatat dengan huruf kapital dan dipertebal bahwa harta hanya sebesar itu dimiliki oleh seseorang, yang pernah menduduki sederet jabatan publik. Syaikhu tak memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri, keluarga dan partai.

Jadi jangan heran bila ke kantornya di pinggir Kalimalang, Kota Bekasi, kita hanya diajak makan siang dengan menyantap nasi bungkus dari warung Padang atau Warteg. Bukan ke restoran mewah atau memesan makanan dari resto terkenal.

Jangan heran pula bila datang ke rumah tempat kelahirannya di Ciledug, Cirebon, masih merupakan rumah kecil dengan kondisi apa adanya. Jalanan depan rumah itu  pun masih beton berusia lama. Kok tahu? Kebetulan rumah keponakan saya bersebelahan dengan rumah itu.

Tak Jadi Wagub: Ya Nggak Apa-Apa

Syaikhu juga dapat disebut pria miskin ambisius jabatan. Dia meyakini jabatan adalah amanah Allah SWT. Dia juga memahami jabatan publik tergantung penugasan dari partanya, PKS. Dia merasa sebagai petugas, sebagai pelayan.

Prinsip itu dibuktikannya dengan menerima tugas dari partai untuk mendampingi Sudrajat sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Dia bekerja keras. Berkampanye ke berbagai pelosok Jawa Barat. Menemui rakyat kecil hingga pedagang di pasar, dan bersilaturahim dengan tokoh masyarakat serta ulama. Walau berjuang keras, hasil pilkada memperlihatkan Ridwan Kamil dan UU terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Begitu halnya, ketika dia menerima saja saat ditugaskan oleh partai untuk mengikuti seleksi menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Uno. Demikian halnya ketika proses itu tidak dilanjutkan dan partai malah memilih kader lainnya untuk bersaing menjadi calon wakil gubernur, dia tetap ikhlas.

Dia tak lantas kasak-kusuk ke mana-mana. "Tak jadi wagub, ya nggak apa-apa. Saya ini terserah partai. Lagipula segalanya tidak pernah lepas dari qadha dan qadhar Allah," tuturnya.

Dalam perjalanan politiknya, dia terpilih menjadi anggota DPR RI dan duduk di Komisi V DPR. Hanya anggota, bukan unsur pimpinan di komisi tersebut. Dan Syaikhu tetap saja ikhlas.

Malah Jadi Presiden

Rezeki anak soleh! Ahmad Syaikhu  resmi ditunjuk sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Mohamad Sohibul Iman sebagai Presiden PKS dalam kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS periode 2020-2025.

Sedangkan Aboe Bakar Alhabsyi terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKS. Dalam sidang majelis Syura PKS di Bandung, Jawa Barat Senin (5/10), Salim Segaf Aljufrie terpilih kembali sebagai Ketua Majelis Syura.

"Alhamdulillah Sidang Musyawarah Majelis Syura berjalan dengan lancar. Para anggota Majelis Syura PKS yang hadir telah melaksanakan kewajiban syuranya secara baik dan memilih kader-kadernya untuk penugasan menjayakan partai di 5 tahun kedepan," kata Salim dalam keterangan resmi, Senin (5/10).

Lalu apa prestasinya sehingga cocok dipilih menjadi Presiden PKS?

Pada Pemilu 2019,  PKS naik posisi ketiga di Jawa Barat dengan raihan 3.286.606 suara. Padahal pada Pemilu 2014, PKS hanya bertengger di posisi kelima dengan 1.903.561 suara. Dengan Ahmad Syaikhu sebagai Ketua DPD PKS Jawa Barat, posisi PKS meroket. Bukan tidak mungkin dengan posisi sebagai Presiden PKS, Syaikhu akan menempatkan PKS di urutan pertama Pemilu 2024.

Dengan pendekatan kerakyatan dan keulamaan, Syaikhu juga diprediksi akan mengerek suara PKS di Pulau Jawa, termasuk Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sejarah akan memperlihatkan prediksi itu terwujud bila seluruh kader bekerja keras menggarap grass root. Bukan hanya dari majelis taklim ke masjid, tetapi juga hingga ruang-ruang nafas rakyat kecil. Tidak hanya dimulai dari sebelum kampanye, tetapi dari sekarang, dari hal kecil dan dari diri sendiri.

Stay smart!

(Gus Awe).

 

 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan 3.286.606 suara.

Baca selengkapnya di artikel "Hasil Rekapitulasi Suara Partai di Jabar: Gerindra Juara, PKS Ke-3", https://tirto.id/dKTw
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan 3.286.606 suara.

Baca selengkapnya di artikel "Hasil Rekapitulasi Suara Partai di Jabar: Gerindra Juara, PKS Ke-3", https://tirto.id/dKTw

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam laman resmi elhkpn.kpk.go.id, disebutkan Syaikhu memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 3.924.018.521. Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp 2.393.962.500. Ia tercatat memiliki sejumlah tanah di Bekasi dan Bandung. Pada kategori alat transportasi dan mesin, kekayaan yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 338.700.000. Ia memiliki satu unit mobil Honda Freed dan satu unit Toyota Innova, serta tujuh unit motor. Harta bergerak lain yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 4.800.000. Kemudian, harta serta kas dan setara kas sebanyak Rp 136.556.021.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Presiden PKS, Ini Profil Ahmad Syaikhu dan Jumlah Harta Kekayaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/05/203000665/jadi-presiden-pks-ini-profil-ahmad-syaikhu-dan-jumlah-harta-kekayaannya?page=all.
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Jihad Akbar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Dalam laman resmi elhkpn.kpk.go.id, disebutkan Syaikhu memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 3.924.018.521. Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp 2.393.962.500. Ia tercatat memiliki sejumlah tanah di Bekasi dan Bandung. Pada kategori alat transportasi dan mesin, kekayaan yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 338.700.000. Ia memiliki satu unit mobil Honda Freed dan satu unit Toyota Innova, serta tujuh unit motor. Harta bergerak lain yang dimiliki Syaikhu sebesar Rp 4.800.000. Kemudian, harta serta kas dan setara kas sebanyak Rp 136.556.021.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Presiden PKS, Ini Profil Ahmad Syaikhu dan Jumlah Harta Kekayaannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/05/203000665/jadi-presiden-pks-ini-profil-ahmad-syaikhu-dan-jumlah-harta-kekayaannya?page=all.
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Jihad Akbar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

 

 

 

 

 

 

Keyword Ahmad Syaikhu