Implementasi Intelligent Transportation System Dinilai Mampu Atasi Kemacetan Lalu Lintas
BOGOR (aksi.id) - Permasalahan kemacetan dan polusi udara kota-kota besar di Indonesia semakin parah dari hari ke hari. Kemacetan adalah isu global yang semakin menjadi perhatian dewasa ini., peningkatan laju pertambahan jalan (termasuk jalan tol) di Jabodetabek tidak sebanding dengan laju pertambahan kendaraan yang menyebabkan kemacetan di saat jam-jam puncak.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan inovasi terbaru di bidang teknologi informasi yang dapat menciptakan sarana dan prasarana transportasi yang lebih informatif, lancar, aman, nyaman dan berkelanjutan serta mendorong transformasi digital di Indonesia.
"Pemerintah melalui implementasi Intelligent Transport System (ITS) berusaha mengatasi masalah kemacetan, khususnya di kota-kota metropolitan," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani dalam “Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Grand Desain Intelligent Transportation System (ITS)” di Sentul, Bogor, Kamis (10/12/2020).
ITS adalah integrasi antarsistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna jalan. "Melalui sistem ini, pemerintah memberikan solusi dengan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui sistem informasi dan teknologi komunikasi," ujar Yani.
Diharapkan sistem ITS ini mampu mempermudah kita semua para pengguna jasa transportasi massal, termasuk bagi pengguna transportasi berkebutuhan khusus untuk mendapatkan informasi.
Selain itu juga mempermudah transaksi, meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana, mengurangi kemacetan, meningkatkan keamanan dan kenyamanan, serta mengurangi polusi lingkungan. "Beberapa inovasi di sektor transportasi yang telah dilakukan melalui penerapan ITS antara lain Area Traffic Control Systems (ATCS).
Sistem ini dibuat agar pengaturan lalu lintas lebih responsif, menggunakan teknologi sensor signal lampu merah atau hijau," ungkapnya.
Selain itu program revitalisasi angkutan umum massal melalui program buy the service telah memanfaatkan teknologi ITS yaitu teknologi advanced public transportation system (APTS) dalam peningkatan pengawasan, keamanan dan kenyamanan pada kendaraan angkutan umum massal perkotaan. Hal ini yang menjadi dasar penyusunan kajian teknis Penyusunan Grand Desain Intelligent Transportation System.
"Semoga hasil yang didapatkan dari diskusi pada FGD hari ini semakin mempertajam dan meningkatkan kualitas kajian teknis ini sehingga bisa diimplementasikan dengan baik," tutup Yani. (omy)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Ramadan Berkah, Polres Metro Bekasi Kota Bagikan Takjil Kepada Warga dan Pengguna Jalan
- Berikan Kenyamanan Pemudik, Pemkot Bekasi Benahi Jalur Mudik
- Mobil Dihantam KA di Perlintasan Sebidang Bulak Kapal Bekasi Timur, Pengemudi dan Penumpang Luka
- 4 Jalan Tol Fungsional Dibuka Gratis saat Mudik Lebaran 2024
- Korlantas Bakal Dirikan Pos Pantau di Titik Krusial Cegah Kepadatan Mudik Lebaran
- Korlantas Siapkan Strategi Antisipasi Kepadatan Pemudik di Jalur Penyeberangan
- Komisi VI DPR RI Apresiasi Kontribusi Aktif Jasa Raharja Dalam Setiap Momen Mudik Lebaran
- Jasa Raharja Gorontalo Sampaikan Rencana Aksi Pencegahan Kecelakaan Dalam Rapat FKLL di Satlantas Polres Bone Bolango
- Tarif Bus Handoyo Alami Kenaikan saat Mudik Lebaran, Segini Harganya
- Gelar Safari Ramadhan, Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman