Facebook Bantu Program Vaksinasi, Sediakan Rp 1,68 Triliun untuk Iklan

Jakarta (aksi.id) - Media sosial Facebook mengumumkan akan menjalankan kampanye besar-besaran mengenai vaksinasi COVID-19. Facebook akan membantu memberikan informasi yang valid soal vaksinasi berikut tata caranya.
Head of Health Facebook, Kang-Xing Jin mengatakan, pihaknya akan membantu pejabat publik untuk memberikan informasi mengenai vaksinasi.
"Saat pejabat publik mengeluarkan informasi tentang ketersediaan vaksin COVID-19, kami akan membantu orang menemukan di mana dan kapan mereka bisa divaksinasi," katanya melalui unggahan di blog resmi Facebook seperti dikutip detikcom, Selasa (9/2/2021).
"Dan dalam beberapa minggu mendatang, dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia, kami akan terus memperluas fitur ini ke lebih banyak negara dan menyempurnakannya untuk memudahkan orang mengetahui di mana dan kapan mereka dapat divaksinasi hanya dalam beberapa ketukan," katanya.
Facebook juga akan bekerja sama dengan organisasi kesehatan dan pimpinan komunitas untuk menjalankan kampanye guna memberikan memberikan informasi yang akurat tentang vaksin COVID-19. Serta mendorong orang untuk divaksinasi.
Tak hanya itu, Facebook juga menyediakan kredit iklan senilai US$ 120 juta atau setara Rp 1,68 triliun (kurs Rp 14.000) untuk membantu Kementerian Kesehatan hingga LSM.
"Kami memberikan kredit iklan senilai US$ 120 juta untuk membantu Kementerian Kesehatan, LSM, dan badan-badan PBB menjangkau miliaran orang di seluruh dunia dengan vaksin COVID-19 dan informasi kesehatan mengenai pencegahan," paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan segera menghadirkan Pusat Informasi COVID-19 ke Instagram sehingga orang mendapat informasi terbaru tentang vaksin COVID-19. Lalu, akan membantu otoritas kesehatan dan pemerintah membagikan informasi vaksin secara tepat waktu melalui Whatsapp dan menjawab pertanyaan masyarakat.
Pihaknya telah bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membuat saluran di Whatsapp terkait ketersediaan vaksin.
"Kami bermitra dengan pemerintah di Indonesia untuk membuat saluran bantuan di WhatsApp yang berbagi informasi tentang ketersediaan vaksin di mana terlebih dahulu untuk petugas medis, dan kemudian kepada masyarakat umum. Hanya dalam 5 hari, 500.000 pekerja medis dari 1,3 juta di negara ini mengakses layanan tersebut," paparnya.
(lia/sumber:detik.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Tindak Tegas Aksi Vandalisme, KAI Commuter Bertindak Cepat Amankan Pelaku Pelemparan
- Jalur Bogor Masih Rekor Penumpang Terbanyak Pengguna CommuterLine
- Dukung Pelestarian Lingkungan, KAI Commuter Tegaskan Komitmen Hadirkan Transportasi Yang Ramah Lingkungan
- KAI Commuter: Tiket Commuter Line Lokal Harus Sesuai Dengan Identitas Diri Penumpang
- Hari Pertama Operasi Patuh Jaya 2025, Unit Lantas Polsek Rawalumbu Fokus Sosialisasi dan Peneguran Humanis
- Polda Metro Jaya Buru DPO Penipuan Data COD Ninja Xpress, Dua Pelaku Sudah Ditangkap
- Pengiriman Hewan Peliharaan KAI Logistik Tembus 74.637 Ekor pada Semester I 2025
- Relawan Prabowo (REPRO) Konsolidasi Total, KLB Digelar untuk Perombakan Kepengurusan Nasional
- Peresmian Gedung Pra Akhyar Usia Dini, Komitmen Akhyar School Wujudkan Pendidikan Islam Bertaraf Global
- Berhasil Temukan Pelempar Commuter Line Relasi Tanah Abang-Rangkasbitung, KAI Commuter Ambil Langkah Tegas, Ingatkan Dampak Luas Perilaku Pelemparan Kereta
