Di Kota Cirebon Banyak Orang Terlantar Dalam Perjalanan, Penyebabnya Kehabisan Ongkos, Tersesat atau Uangnya Dicuri

KOTA CIREBON (Aksi.id) – Pemerintah Daerah Kota Cirebon akan merealisasikan pembangunan selter atau semacam rumah singgah pada tahun ini. Banyaknya Orang Terlantar Dalam Perjalanan (OTDP) di Kota Cirebon menjadi alasan kuat pembangunan selter tersebut.
OTDP di Kota Cirebon itu banyak sekali. Tahun lalu saja OTDP di Kota Cirebon itu mencapai 869 orang. Biasanya mereka datang ke kantor kita untuk penanganan selanjutnya, ujar Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon Hj. Santi Rahayu, Rabu (21/4/2021).
Menurutnya, beruntung pembangunan selter ini tidak terkena refocusing anggaran. Sehingga bisa dibangun tahun ini juga. Lokasinya tepat di belakang kantor DSPPPA.
Ia menambahkan, ratusan OTDP di Kota Cirebon tersebut biasanya kehabisan ongkos untuk menuju daerah tujuan mereka atau tersesat. “Atau ada juga yang uangnya dicuri saat mereka melakukan perjalanan,” ujarnya.
Mekanisme OTDP datang ke DSPPPA mereka harus melapor dulu ke polisi. Atas dasar laporan polisi itu mereka datang ke kantor DSPPPA. Banyak di antara mereka yang tiba di kantor kita saat kondisi sudah malam hari. Untuk menunggu keesokan harinya biasanya mereka tidur di depan kantor. Makanya kita butuh sekali selter yang gunanya bisa sebagai tempat singgah sebelum OTDP ini kita tangani.
Atas dasar surat laporan dari kepolisian, menurut Santi, selanjutnya DSPPPA mengeluarkan surat pengantar. “Kita keluarkan surat pengantar yang gunanya nanti untuk di perjalanan mereka selanjutnya. Saat di terminal surat pengantar itu bisa ditunjukkan ke sopir agar dapat keringanan ongkos 50 persen,” tuturnya.
Duta Sosial DSPPPA Kota Cirebon, Tomi Setiawan mengatakan tiap hari selalu ada OTDP yang mendatangi kantor DSPPPA. “Tiap hari itu pasti ada saja yang datang. Kadang di bawah 5 orang. Saat ada Mauludan di Cirebon biasanya datang sampai 10 orang. Mereka datang karena kehabisan ongkos.
Tomi mengatakan, pelayanan di DSPPPA dilakukan selama 24 jam, sehingga jika ada OTDP yang datang pada malam hari tetap dilayani. “Hanya ya itu risikonya, mereka tidur di depan kantor bagi laki-laki atau bagi perempuan yang membawa anak ada ruangan di dalam,” katanya.
Menurutnya, posisi Kota Cirebon yang cukup strategis, terlebih dilewati jalur Pantura membuat OTDP yang datang ke DSPPPA meminta bantuan cukup banyak. “Dengan adanya selter tentu akan membantu mereka untuk beristirahat sebelum mendapatkan penanganan dari kita,” ungkapnya. (Taryani)
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
