Ada Cinta dan Kenangan di Musholla itu
Namanya Al-Ikhlas. Berdiri di pinggir Jalan Harapan Mulia XI, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Terasnya hanya selebar sekitar satu meter. Untung saja ada tempat penyimpanan sandal. Bila tidak, maka sandal harus meletakkan di pinggir jalan, yang cukup ramai kendaraan melintas.
Ada beduk, yang selalu ditabuh sebelum azan. Beduk ini menggunakan drum bekas minyak, dengan penutup kulit sapi.
Di musholla itu, bapak menjadi salah satu dari tiga imam shalat. Sering mengenakan batik atau baju safari saat memimpin shalat. Suaranya begitu merdu saat mampir di telinga.
Rasanya bapak nggak pernah menyuruh tiga anaknya, yang lelaki semua, untuk shalat berjamaah. Tetapi beliau memberikan contoh saja. Namun saya menjadi salah satu makmumnya.
Saya kagum kepada bapak. Sebagai wiraswasta dengan membuka bisnis agen minyak tanah dan mengoperasikan puluhan Bajaj, beliau masih menyempatkan diri menjadi imam shalat di musholla.
Setiap jelang Ramadhan, saya bersama sejumlah kawan berinisiatif mengecat musholla tersebut. Dengan uang dari pengurus musholla, kami mengecat hingga kubah. Kami juga menuliskan kembali kaligrafi di dinding dalam musholla.
Beberapa jam sebelum memasuki 1 Ramadhan, kami mengeluarkan beduk dan meletakkan di pinggir jalan. Kami menabuhnya. Sebagai penanda bahwa nanti malam dimulai shalat tarawih.
Pekan pertama, jamaah shalat tarawih meluber hingga ke jalanan. Pekan selanjutnya jumlah jamaah menyusut.
Beberapa hari menjelang Lebaran, kami menjadi amil zakat. Uang hingga beras diterima dari jamaah. Pendapatan zakat dihitung lalu dibagikan kepada warga, yang berhak menerimanya.
Kam menggunakan gerobak untuk mengantar beras dan uang ke rumah-rumah warga. Setelah kelar, kami ikut takbiran di dalam musholla.
Karena sebagai bagian dari pengurus zakat maka kami juga mendapat bagian uang. Namun kami menolak menerimanya. Alasannya, kami merasa sudah sangat senang dapat ikut mengurus musholla. Kebahagiaan itu sudah cukup. Dan tidak perlu lagi ditambah dengan menerima uang.
Saya beberapa kali melintas depan musholla itu. Terkenang masa remaja di sana. Teringat bapak, yang memimpin shalat.
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Bandung Gelar Program PPKL di SMAN 18
- Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024
- Polisi Siagakan 7784 Personel Amankan Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK
- Usai Libur Lebaran, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Pengguna Tiap Harinya Pengguna Harian Kembali Mendominasi
- Korlantas Polri Gelar Halal Bihalal Pererat Tali Silaturahmi Personel
- Direktur Utama Jasa Raharja Turut Serta dalam Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menteri Perhubungan
- Aksi Peduli Lingkungan, Petugas Dishub Kota Bekasi Bersama Siswa Strada Budi Luhur Tanam Pohon di Terminal
- Polisi Ringkus Pelaku Begal Sepeda Motor dan HP di Jatiasih
- Jasa Raharja Hadiri Rekonsiliasi Data Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Plat Merah di Wilayah Priangan Timur
- Rapat FKLL di Polres Gorontalo Utara Evaluasi Pelaksanaan Pam Lebaran 2024