Kasus Covid-19 Melonjak, Disarankan Pakai Masker Double
Jakarta (aksi.id) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, Centers for Disease Control and Prevention(CDC) merekomendasikan penggunaan masker dobel karena dianggap mampu menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 90%.
CDC juga mengungkapkan, pengunaan masker rangkap dapat meningkatkan filtrasi atau penyaringan udara yang dihirup dan dihembuskan. Ini dipercaya efektif karena masker rangkap menggandakan lapisan material yang harus dilalui oleh tetesan droplet ketika berbicara, batuk, bersin, atau berbicara.
Pada Februari lalu CDC juga mengungkapkan masker bedah dan masker kain di atasnya dapat membantu mengurangi risiko paparan Covid-19 secara signifikan.
Namun, penggunaan masker dobel ini harus ada beberapa aturan yang diperhatikan. Salah satunya, tidak boleh menggunakan dua masker medis secara bersamaan. Jika ingin menggunakan masker rangkap, gunakan masker medis dengan masker berbahan kain.
Saat memilih masker kain, pilih salah satu yang memiliki setidaknya dua atau tiga lapis kain. Para peneliti CDC menemukan bahwa hanya memakai satu masker, baik masker bedah atau kain, menghalangi lebih dari 40% partikel dari simulasi pernapasan.
Namun penggunaan dua masker bedah dan kain dapat memblokir sekitar 80% partikel. "Dengan menyatukan sudut dan loop telinga di setiap sisi, menyatukan loop telinga di tempat mereka menempel ke masker, dan kemudian menyelipkan dan meratakan bahan masker ekstra yang dihasilkan untuk meminimalkan celah samping," kata CDC.
CDC juga menemukan bahwa ketika kedua orang mengenakan masker yang diikat dan terselip, sekitar 96% partikel dapat diblokir. Ketika salah satu orang mengenakan masker yang diikat dan terselip dan yang lainnya tidak, lebih dari 60% partikel dapat diblokir.
Sebagai informasi, kasus positif Covid-19 di Indonesia hari ini meningkat tajam dibanding hari sebelumnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI Kamis (10/6/2021) hingga pukul 12.00 WIB, pertambahan kasus positif harian sebanyak 8.892 menjadi 1,88 juta.
Kasus aktif naik 3.020 menjadi 104.655. Sementara itu sebanyak 110.623 spesimen diperiksa dan ada 102.824 suspek. Kabar baiknya, kesembuhan tercatat mengalami kenaikan. tercatat ada 5.661 kasus sembuh di mana total kesembuhan bertambah menjadi 1,72 juta.
Sayangnya, angka kematian belum bisa dihindari. tercatat terjadi kenaikan angka kematian, bertambah 211 menjadi 52.373 kasus kematian. Berdasarkan data, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus positif tertinggi. Ada 2.091 kasus positif di DKI sehingga jumlahnya secara kesleuruhan menjadi 440.554.
Jawa Barat dan Jawa Tengah juga mencatat kasus lebih dari seribu. Masing-masing pertambahan kasus positif di wilayah tersebut adalah 1.334 dan 1.535. Adapun kasus kematian tertinggi berada di jawa tengah. Ada 58 kasus kematian dalam sehari di provinsi tersebut.
(lia/sumber:cnbcindonesia.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Arus Balik Kendaraan Masih Normal, Korlantas Tunda Rekayasa One Way
- Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024
- Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung, Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
- Tembus 31 Ribu Lebih Pengguna KRL Jabodetabek Turun Di Stasiun Bogor, KAI Commuter Imbau Selalu Awasi Anak dan Barang Bawaan
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di KM 370 A Tol Batang-Semarang
- Normalisasi Terus Dilakukan, Jalur Rel Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
- Masih Terus Meningkat, Lebaran Hari Keempat Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta Tembus 300 Ribu Lebih
- Begini Situasi Hari Pertama Arus Balik Lebaran 2024
- Kakorlantas Polri Patroli Bersama Tim Urai Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama