Megawati: Karena Covid, Beberapa Gelar Honoris Causa Menunggu

JAKARTA (Aksi.id) - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengaku masih akan mendapat gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari sejumlah universitas di dalam dan luar negeri.
Megawati menyebut gelar doktor kehormatan dari sejumlah universitas itu belum diberikan kepada dirinya karena terhalang pandemi virus corona (Covid-19).
"Sebenarnya kalau karena Covid-19 ini masih ada beberapa lagi yang menunggu untuk memberikan gelar honoris causa kepada saya dari dalam dan luar negeri," kata Megawati usai menerima gelar profesor kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap oleh Universitas Pertahanan (Unhan), Jumat (11/6).
Ketua umum PDIP menyebut gelar Profesor Kehormatan dari Unhan merupakan gelar kehormatan yang kesembilan. Ia diketahui telah menerima delapan gelar doktor kehormatan dari sejumlah universitas sepanjang 2001-2018.
Ia lantas menceritakan kisah saat dirinya diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Megawati mengaku mau menerima jabatan itu karena terkait dengan ideologi Pancasila.
"Saya terus berpikir, aduh tapi kok di situ ada ideologi pancasila ya? Jadi saya bilang, sana bilang sama presiden. Iya deh saya mau dilantik," ujarnya.
Mengutip buku Satyam Eva Jayate yang dibagikan PDIP pada 2019 lalu, Megawati pertama kali menerima gelar doktor kehormatan atau honoris causa dalam bidang hukum dari Waseda University Tokyo, Jepang pada 29 Agustus 2001.
Kemudian ia menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang politik dari Moscow State Institute of International Relations, Rusia pada 22 April 2003.
Megawati juga pernah menerima doktor honoris causa dalam bidang politik dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan pada 19 Oktober 2015.
Gelar kehormatan lainnya yang diterima Megawati antara lain doktor honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran, doktor honoris causa bidang ekonomi demokrasi dari Mokpo National University, Korea Selatan.
Kemudian doktor honoris causa dalam bidang politik pendidikan dari Universitas Negeri Padang, doktor honoris causa dalam bidang poltik pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta doktor honoris causa dalam bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University di China. (ds/sumber CNNIndonesia.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
