press enter to search

Rabu, 24/04/2024 13:25 WIB

Syeikh As-Sudais soal Haji 2021 Hanya untuk 60 Ribu Orang: Keputusan Bijaksana

Redaksi | Minggu, 13/06/2021 07:56 WIB
Syeikh As-Sudais soal Haji 2021 Hanya untuk 60 Ribu Orang: Keputusan Bijaksana Pemimpin Kepresidenan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Abdurrahman as-Sudais. Foto: Dok. gph.gov.sa
Aksi.id - Kepala Presidensi Dua Masjid Suci, Syeikh Abdul Rahman as-Sudais, mengapresiasi keputusan dari Kerajaan Arab Saudi terkait skema haji 2021 atau 1442 H. Haji tahun ini hanya untuk warga lokal serta warga asing (ekspatriat) yang saat ini tinggal di sana dengan kapasitas 60 ribu orang.
 
Hal tersebut disampaikan ss-Sudais dalam akun resmi Dua Masjid Suci @reasahalharmain di Twitter.
 
"Presiden Sheikh Sudais memuji keputusan Kerajaan untuk melakukan haji tahun ini dalam jumlah terbatas dan menekankan bahwa itu adalah keputusan yang bijaksana berdasarkan prinsip-prinsip Syariah Islam dalam melakukan ritual dan menjaga kesehatan masyarakat, warga dan penduduk," tulis akun tersebut, Minggu (13/6).
 
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyebut pandemi corona masih menjadi penyebab belum dibukanya jemaah haji bagi negara lain. Secara khusus, mereka menyoroti munculnya beberapa varian baru corona yang lebih menular seperti Alpha (Inggris), Beta (Afsel), Gamma (Brasil), dan Delta (India).
 
Kebijakan ini sama seperti tahun sebelumnya. Namun pada tahun ini, ada peningkatan calon jemaah yang bisa mengikuti ibadah haji. Tahun lalu, jemaah haji sekitar 1.000 orang. Sedangkan pada ibadah haji 1442 H, Arab Saudi mengizinkan calon jemaah mencapai 60 ribu orang.
 
Syeikh As-Sudais soal Haji 2021 Hanya untuk 60 Ribu Orang: Keputusan Bijaksana (1)
com-Ilustrasi ibadah Haji. Foto: Shutterstock
Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi calon jemaah haji. Salah satunya soal vaksinasi. Jemaah haris sudah divaksin satu dosis minimal 14 hari sebelum pendaftaran haji, atau sudah pulih dari infeksi virus.
 
 
Kementerian Haji dan Umrah memastikan aturan ibadah haji tersebut ditetapkan demi memastikan kesehatan, keselamatan, dan keamanan jemaah. Pada tahun lalu, jemaah dari Indonesia yang lolos seleksi sebanyak 16 orang, tapi hanya 14 orang yang bisa menyelesaikan ibadah karena dua lainnya terkena corona.
 
Sebelum Arab Saudi mengumumkan keputusan resmi penyelenggaraan haji tahun ini, Indonesia telah menyatakan tidak mengirimkan calon jemaah. Hal itu disebabkan masih tingginya kasus corona di dunia dan mepetnya waktu persiapan. Sedangkan negara-negara lainnya, seperti Malaysia, Pakistan, dan India, memilih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi.
 
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi Arab Saudi yang sudah memberikan keputusan resmi terkait penyelenggaraan haji 2021. Keputusan itu menjadi pedoman bagi umat muslim seluruh dunia, tidak hanya Indonesia, dalam konteks penyelenggaraan haji 1442 H.
 
 
"Keputusan ini menunjukkan Saudi menomorsatukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa jemaah. Dengan pembatasan ini, maka protokol kesehatan akan tetap bisa berjalan dengan baik sekaligus mengantisipasi potensi penularan wabah dengan jumlah yang masif," jelas Gus Yaqut.  (ny/Sumber: Kumparan.com)