press enter to search

Sabtu, 27/07/2024 20:43 WIB

Ilmuwan Sebut Tanah dari Bulan Bisa Dipakai Berkebun

Taryani | Senin, 16/05/2022 21:10 WIB
Ilmuwan Sebut Tanah dari Bulan Bisa Dipakai Berkebun Ilustrasi seorang astronot dari program Artemis melihat ke Bulan setelah mendarat dengan kendaraannya. (Foto:ANTARA)

SOLO (Aksi.id) - Ilmuwan menemukan tanah yang berasal dari bulan bisa digunakan untuk berkebun di bumi, dengan dukungan cahaya dan nutrisi.

Dikutip dari laman Cnet Senin, ilmuwan Stephen Elardo dari University of Florida, Anna Lisa-Paul dan Robert Ferl menerbitkan karya ilmiah di jurnal Communications Biology tentang tanah regolit yang berasal dari bulan.

Tanah regolit ini dibawa ke bumi oleh tiga misi pesawat ulang alik Apollo yang berbeda, puluhan tahun yang lalu.

Menggunakan sedikit sampel tanah regolit ini, Elardo dan kawan-kawan menanam Arabidopsis thaliana, sejenis sawi hijau.

"Tanah bulan tidak punya nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman," kata Elardo.

Benih sawi hijau itu bisa tumbuh  tapi terlihat tidak begitu sehat.

Menurut para ilmuwan, tanaman itu stres  tapi  masih bisa tumbuh relatif cepat. Mereka akhirnya menambahkan air, cahaya dan nutrisi yang dibutuhkan.

"Setelah dua hari, sawi hijau mulai bertunas," kata Anna-Lisa Paul, profesor ilmu holtikultura di University of Florida.

Paul mengatakan,  baik tanaman yang menggunakan sampel tanah regolit dari bulan maupun yang berada dalam kontrol, terlihat sama sampai hari keenam.

Dalam sepekan, sawi hijau dengan tanah regolit bulan menunjukkan tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.

"Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan," kata Paul.

Tanah regolit dari bulan berupa butiran sangat halus  namun tajam. Menghirup tanah ini bisa merusak paru-paru.

Robert Ferl, yang juga berasal dari University of Florida melihat bercocok tanam di bulan adalah kunci utama untuk tinggal di bulan lebih lama, selain makanan, air dan udara yang bersih.

Tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.

"Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan," kata Paul. (tr/Sumber:Antara)

Artikel Terkait :

-