press enter to search

Sabtu, 27/07/2024 10:58 WIB

Menyikapi Prahara Ketum Golkar, Rinno Hadinata Anak Medan Angkat Bicara

Redaksi | Rabu, 26/07/2023 20:46 WIB
Menyikapi Prahara Ketum Golkar, Rinno Hadinata Anak Medan Angkat Bicara Foto:Istimewa

JAKARTA (Aksi.id) - Isu perpecahan tengah menghantui partai beringin setelah kursi kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di goyang oleh internal sendiri.

Dewan Pakar Partai Golkar mendorong hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 yang telah memutuskan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (bacapres) harus dievaluasi.

Keterangan Tertulis kepada media, Rabu (26/7/2023) Direktur Rumah Inspirasi Indonesia Rinno Hadinata menuturkan bahwa konflik di internal partai golkar jelang pesta demokrasi Akbar di 2024.

Partai Golkar adalah partai senior yang telah teruji, tapi hari ini partai golkar kembali di uji untuk memenangkan hati rakyat dalam pesta demokrasi di 2024.

Partai Golkar kehilangan Figur yang tepat dan mumpuni setelah orde baru tidak lagi berkuasa.

Sejatinya ekspektasi masyarakat hal ini bisa menjadi momentum titik balik partai golkar pasca pemilu di 2004.

Menurut Rinno Hadinata yang juga selaku anak Medan menyikapi bagaimana partai golkar bisa keluar dari berbagai persoalan yang krusial sehingga eksis sampai saat ini.

"Selaku partai besar, partai golkar butuh sosok militan yang energik dan mumpuni segala bidang," demikian Pria berdarah Ternate Jawa yang telah lama berdomisili di Kota Medan ini.

Hal ini sangat dibutuhkan agar partai golkar bisa mendapatkan energi baru dalam memenangkan pesta demokrasi ditahun politik 2024.

Sosok Ahmad Doli Kurnia Tandjung adalah pilihan tepat, ungkap Rinno alasannya beliau cukup saya kenal energik dan cerdas.

"Tolong para senior ditubuh Golkar kasih ruang bagi kader militan. Kader pekerja keras dan piawai menjalin komunikasi politik untuk membesarkan golkar lebih baik lagi kedepan," Harap Rinno Hadinata, pria humbel ini.

"Ahmad Doli Kurnia Tandjung ini sosoknya mampu meredam konflik di internal partai Golkar dan merangkul kembali semua kader," tutup Rinno.

(fhm/jks)