AKSI.ID

  • Minggu, 22/12/2019 11:42 WIB
  • Daya Saing UMKM Terkendala Sistem Logistik

  • Oleh :
    • Redaksi
Daya Saing UMKM Terkendala Sistem Logistik
Chairman SCI Setijadi (ist)

BANDUNG (aksi.id) - Daya saing dan produktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih terkendala sistem logistik.

Karakteristik UMKM tersebut terutama terkait dengan volume produksi dan penjualan setiap pelaku yang kecil karena tersebar di banyak pelaku.

Selain itu, para pelaku UMKM juga terkendala kemampuan modal dan manajemennya, sehingga tidak mampu mengembangkan sistem logistiknya sendiri.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan, dukungan sistem logistik dibutuhkan oleh para pelaku UMKM untuk meningkatkan efisiensi aliran bahan dan barang, informasi, dan uang, yang akan berdampak pula terhadap produktivitasnya.

Baca juga : HUT Ke-74 Polda Metro Jaya Gelar Doa Bersama untuk Pemilu Damai 2024

"Dalam pengadaan bahan baku, misalnya, dibutuhkan sistem logistik untuk mengkonsolidasikan proses pembelian dari para pelaku yang setiap volumenya relatif kecil sehingga berbiaya mahal," ungkap Setijadi di Bandung, Ahad (22/12/2019).

Dengan konsolidasi, kata dia, volume pengadaan menjadi tinggi sehingga lebih murah karena ada diskon pembelian dan pengiriman bahan baku.

Baca juga : Panitia Klarifikasi Tak Ada Intimidasi Polisi Atas Pentas di TIM

Efisiensi dan produktivitas juga akan dicapai dengan sistem logistik yang baik dalam proses penyimpanan dan pengelolaan bahan baku, hingga pengemasan dan pengiriman produk.

Pemerintah perlu memfasilitasi pembentukan logistics center di sentra-sentra UMKM. Logistics center itu sebaiknya melibatkan para pihak terkait, termasuk instansi pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat.

Baca juga : Mantap, Jasa Raharja Terima Tiga Penghargaan di Ajang TOP Digital Awards 2023

Kepala Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Modal Intelektual (LP2M) Universitas Widyatama (UTama) Bandung, Nova Indah Saragih, mengatakan, tingkat produktivitas UMKM Indonesia diakui masih rendah.

Dari 20 negara anggota Asian Productivity Organization (APO), Indonesia berada pada urutan ke-11 dengan tingkat pertumbuhan produktivitas hanya sebesar 3,1%. Pada tingkat ASEAN, Indonesia berada pada peringkat 4.

Nova menyatakan bahwa salah satu pihak yang dapat berperan mendukung peningkatan produktivitas UMKM adalah perguruan tinggi melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Salah satu program diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Industri Utama dalam kegiatan PkM bagi UMKM di Kelurahan Sukapada Bandung yang bertemakan “Peningkatan Produktivitas UMKM” di Bandung, 21 Desember 2019. (omy)

Artikel Terkait

    -

Artikel Terbaru