MENHUB INGINKAN STIP JAKARTA MENJADI KAMPUS YANG INKLUSIF

JAKARTA (Aksi.id) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menjadi sekolah yang inklusif, tidak ekslusif bagi masyarakat. Salah satu caranya yakni dengan meningkatkan diklat pemberdayaan masyarakat di kampus.
Demikian disampaikan Menhub saat menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Interaktif dengan Peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Padat Karya serta Civitas STIP di aula Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta, Minggu (2/12/2018).
“Hari ini kita ke STIP karena ada program diklat pemberdayaan masyarakat. Ini relevan dengan maulid Nabi yakni hijrah. Apa yang hijrahnya, dulu kampus ini eksklusif, sekarang menjadi inklusif. Tadi ada belasan siswa dari pulau seribu kita sekolahkan, mereka senang sekali, dan mereka mendapatkan training -training yang bermanfaat dan relevan untuk mereka. Saya harapkan kata hijrah yang dilakukan oleh Nabi itu selalu relevan berbuat tadinya kurang menjadi baik,” ujar Menhub.
Menhub menghimbau kepada civitas STIP bahwa penting sekali untuk selalu berguna bagi masyarakat. Dengan diklat pemberdayaan masyarakat ini Menhub mengharapkan masyarakat tidak hanya terbatas mendapatkan pendidikan tetapi juga menuntun agar mereka dapat bekerja.
“Diklat pemberdayaan masyarakat ini kami harapkan mereka yang ikut bukan berhenti hanya sebatas mendapatkan pendidikan tetapi kami juga menuntun mereka bisa bekerja,” ucap Menhub.
Khusus masyarakat sekitar kampus STIP, Menhub mengharapakan ada peningkatan untuk melibatkan partisipasi mereka, baik dalam program padat karya atau diklat pemberdayaan masyarakat. Juga diharapkan ada beasiswa bagi mereka yang pintar untuk menjadi taruna-taruni STIP.
“Masyarakat sekitar harus ditingkatkan. Selama ini mereka hanya bisa melihat, saya bilang tambahin lagi, bukan hanya padat karya saja tapi pemberdayaan masyarakat. Juga kalau mungkin ada beasiswa untuk orang disekitarnya sehingga tidak ada jarak kampus kita dengan masyarakat sekitar. Kedepan secara khusus akan ditingkatkan orang disekitarnya mendapat prioritas, tapi tentu saja yang pintar. Paling tidak diklat pemberdayaan masyarakat awal tahun sudah ada program,” tutur Menhub.
DPM STIP diikuti oleh 191 peserta yang berasal dari SMK dari beberapa daerah seperti : Cilegon, Jambi, Kepulauan Seribu, dan Jakarta. Sedangkan untuk program padat karya diikuti oleh 400 warga sekitar Kampus di kelurahan Marunda.(helmi/adinda)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
- KAI Logistik Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Pengiriman Motor Selama Libur Panjang dan Tahun Ajaran Baru
- Skandal Upah dan PHK di Perum Percetakan Negara RI: Direksi PNRI Terancam Dilaporkan ke Polisi
- Catat Pertumbuhan 41% hingga Mei 2025, KAI Logistik Perluas Jangkauan Logistik Lintas Pulau Hingga ke Jayapura
- Aksi Bela Diri IPDA Hari Saktiawan Polsek Bantargebang Bikin Penonton Tegang
