Hindari Macet di Merak, Ditjen Hubdat Wacanakan Penerapan Skema Ganjil-Genap Saat Menyeberang

JAKARTA (Aksi.id) – Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya memiliki rencana untuk mengelola dan mengatur penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni dengan memanfaatkan skema ganjil-genap.
“Hasil survey (Balitbang), ada kecenderungan masyarakat perjalanan untuk menyeberang jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Mereka itu khususnya pemudik dari Jabodetabek sebagian besar menyebrang ke Sumatera. Jadi distribusi pagi dan siang tidak seimbang. Akibatnya, bisa memicu antrean sampai 7-9 km menjelang pelabuhan,” ungkap Budi, di kantornya, Senin (6/5/2019).
Dirjen Budi melanjutkan, hasil survey pihaknya menyebutkan bahwa ada penumpukan penumpang yang terjadi di Pelabuhan Merak tiap musim mudik. Jadi, perlu ada distribusi waktu menyeberang antar Merak-Baukaheni dan sebaliknya. Dengan begitu tak memicu kemacetan di pelabuhan.
“Saya ada rencana, akan menyebrang dengan skema ganjil genap untuk menyebrang terutama roda empat, tapi ini masih konsep. Misalnya, jam 06.00-18.00 untuk kendaraan nomor ganjir, dan selanjutnya 18.00-06 kendaaan noor genap,” jelas Dirjen Budi.
Budi juga memaparkan perencanaan ganjil genap di pelabuhan. Jadi nantinya, operasional pelabuhan akan dibagi dua, 12 jam untuk kendaraan yang berpelat ganjil, 12 jam lainnya untuk kendaraan berpelat genap.
Dirjen Budi menjelaskan bahwa dermaga di Pelabuhan Merak sendiri masih kurang kuantitas dermaganya. Dia mengatakan akan berbicara dengan PT ASDP Indonesia Ferry sebagai operator penyeberangan untuk merealisasikan rencananya.
“Kita belum ada penambahan kuantitas dermaga di Merak-Bakauheno. Tapi, yang ada penambahan kualitasnya, dermaga premium. Oleh karenanya, harus ada manajemen penyeberangan yang baik, agar tetap lancar, aman dan selamat,” tandas Dirjen Budi.
Sesuai rencana, aku Dirjen Budi, Minggu ini pihaknya putuskan (kebijakan), terutama menyebrang. “Nanti saya bicara sama ASDP sebagai operator dermaga dan kapal roro di Merak-Bakauheni,” tandas Budi.(helmi/adinda)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
- KAI Logistik Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Pengiriman Motor Selama Libur Panjang dan Tahun Ajaran Baru
- Skandal Upah dan PHK di Perum Percetakan Negara RI: Direksi PNRI Terancam Dilaporkan ke Polisi
- Catat Pertumbuhan 41% hingga Mei 2025, KAI Logistik Perluas Jangkauan Logistik Lintas Pulau Hingga ke Jayapura
- Aksi Bela Diri IPDA Hari Saktiawan Polsek Bantargebang Bikin Penonton Tegang
