Ini 8 Cara Menurunkan Kadar Asam Urat
Redaksi | Rabu, 14/08/2019 13:58 WIB

JAKARTA (aksi.id) - Beberapa orang memerlukan obat untuk menurunkan asam urat. Tetapi perubahan pola makan dan gaya hidup juga dapat membantu. Menurunkan asam urat dapat mengurangi risiko penyakit ini kambuh kembali, terutama jika Anda berisiko dengan kondisi ini.
Namun, risiko serangan asam urat tergantung pada beberapa faktor, bukan hanya gaya hidup. Pada artikel ini, kita akan pelajari delapan cara alami untuk menurunkan kadar asam urat bahkan membuatnya tidak kambuh kembali.
Tapi penting untuk berbicara dengan ahli kesehatan, tentang strategi pencegahan terbaik yang dperlukan. Berikut caranya yang kami kutip dari medicalnewstoday.com
Purin adalah senyawa yang terjadi secara alami dalam beberapa makanan. Saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat. Proses metabolisme makanan yang kaya purin dapat menyebabkan rematik dengan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.
Beberapa makanan yang mengandung purin tinggi menyehatkan, jadi tujuannya adalah mengurangi asupan purin daripada menghindarinya sama sekali.
Makanan dengan kandungan purin tinggi meliputi :
Faktor-faktor lain, seperti kerentanan genetik, juga berperan. Orang Afrika-Amerika lebih rentan daripada orang kulit putih untuk menderita encok. Wanita pascamenopause dan penderita obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi.
Obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat mungkin menawarkan manfaat kesehatan yang penting, jadi orang harus berbicara dengan dokter sebelum mengganti obat apa pun.
Namun, risiko serangan asam urat tergantung pada beberapa faktor, bukan hanya gaya hidup. Pada artikel ini, kita akan pelajari delapan cara alami untuk menurunkan kadar asam urat bahkan membuatnya tidak kambuh kembali.
Tapi penting untuk berbicara dengan ahli kesehatan, tentang strategi pencegahan terbaik yang dperlukan. Berikut caranya yang kami kutip dari medicalnewstoday.com
1. Batasi makanan kaya purin
Purin adalah senyawa yang terjadi secara alami dalam beberapa makanan. Saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat. Proses metabolisme makanan yang kaya purin dapat menyebabkan rematik dengan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.
Beberapa makanan yang mengandung purin tinggi menyehatkan, jadi tujuannya adalah mengurangi asupan purin daripada menghindarinya sama sekali.
Makanan dengan kandungan purin tinggi meliputi :
- Daging merah, sapi, rusa dan lainnya
- Ikan tuna, sarden, teri, kerang, dan herring
- Alkohol, termasuk bir dan minuman keras
- Makanan tinggi lemak, seperti produk susu dan jeroan
- Makanan dan minuman manis
2. Makan lebih banyak makanan rendah purin
Dengan beralih dari makanan dengan kadar purin tinggi ke makanan dengan kadar purin lebih rendah, beberapa orang mungkin dapat terus menurunkan kadar asam urat, mereka atau setidaknya menghindari peningkatan lebih lanjut. Beberapa makanan dengan kadar purin rendah meliputi:- Produk susu rendah lemak dan bebas lemak
- Selai kacang dan sebagian besar kacang
- Buah dan sayuran
- Kopi
- Gandum, roti dan kentang
Faktor-faktor lain, seperti kerentanan genetik, juga berperan. Orang Afrika-Amerika lebih rentan daripada orang kulit putih untuk menderita encok. Wanita pascamenopause dan penderita obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi.
3. Hindari obat yang meningkatkan kadar asam urat
Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat. Obat-obatan ini termasuk :- Obat diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan hydrochlorothiazide
- Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, terutama sebelum atau setelah transplantasi organ
- Aspirin dosis rendah
Obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat mungkin menawarkan manfaat kesehatan yang penting, jadi orang harus berbicara dengan dokter sebelum mengganti obat apa pun.
4. Pertahankan berat badan yang ideal
![]() |
Ilustrasi berat badan sehat. |
Sementara efek ini berbahaya dalam dirinya sendiri, kelebihan berat badan juga memiliki hubungan dengan risiko lebih tinggi kadar asam urat darah, meningkatkan risiko asam urat.
Penurunan berat badan yang cepat , terutama ketika puasa, dapat meningkatkan kadar asam urat. Oleh karena itu, Anda harus fokus pada membuat perubahan berkelanjutan jangka panjang untuk mengelola berat badan.
5. Hindari alkohol dan minuman manis
Konsumsi alkohol dan minuman manis yang banyak - seperti soda dan jus manis - berkorelasi dengan peningkatan risiko terkena asam urat.Alkohol dan minuman manis juga menambah kalori yang tidak diperlukan dalam makanan. Juga berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah metabolisme.
6. Minum kopi
![]() |
Minum kopi. |
Wanita yang mengonsumsi 1 hingga 3 cangkir kopi per hari mengalami penurunan risiko asam urat 22 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi per hari, mengalami penurunan 57 persen dalam risiko terkena kondisi ini.
Kopi, bagaimanapun, meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan kemungkinan patah tulang pada wanita. Sehingga sangat penting untuk mendiskusikan risiko dan manfaat dengan dokter.
7. Cobalah suplemen vitamin C
Mengkonsumsi suplemen vitamin C dapat menurunkan risiko encok. Sebuah meta-analisis 2011 dari 13 percobaan terkontrol acak menemukan bahwa, vitamin C secara signifikan mengurangi kadar asam urat dalam darah.Mengurangi kadar asam urat dapat menurunkan risiko serangan. Namun, penelitian belum membuktikan secara meyakinkan bahwa vitamin C mengobati atau mencegah asam urat. Hanya saja vitamin C menurunkan kadar asam urat.
8. Makan ceri
![]() |
Buah ceri. |
Sebuah studi tahun 2012 terhadap 633 orang dengan asam urat menemukan bahwa, makan ceri selama 2 hari menurunkan risiko serangan hingga 35 persen dibandingkan dengan tidak makan ceri.
Efek ini bertahan bahkan ketika para peneliti mengendalikan faktor-faktor risiko, seperti usia, jenis kelamin, konsumsi alkohol, dan penggunaan diuretik atau obat anti-asam urat.
Asam urat adalah kondisi medis yang menyakitkan, yang sering terjadi bersamaan dengan kondisi serius lainnya. Sementara gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko serangan berikutnya, itu mungkin tidak cukup untuk mengobati penyakit ini.
Obat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan dapat mencegah risiko penyakit ini di masa depan. Orang-orang dapat berbicara dengan dokter tentang gejala, dan meminta saran tentang perubahan gaya hidup mana yang paling menguntungkan.
(ny/Sumber: viva.vo.id)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
