Jakarta (aksi.id) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok hari ini, Jumat (22/5), resmi menutup sementara operasional poliklinik rawat jalan bagi pasien non-Covid-19 setelah 15 tenaga kesehatan (nakes) dinyatakan positif Covid-19 Kamis (21/) kemarin.
Belasan tenaga medis itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) swab. Namun mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Kita tutup dulu sementara poli rencananya 14 hari, kita upayakan untuk memperbantukan poli di unit lain mungkin lebih cepat kita buka," kata Direktur Utama RSUD Kota Depok Devi Maryori saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/5).
Devi menuturkan total nakes positif menjadi 24 orang. Sebelumnya, sekitar tiga pekan lalu, 9 orang juga telah dinyatakan positif Covid-19 dan telah menjalani isolasi di RSUD Kota Depok.
"Jadi sudah dua kali pemeriksaan, yang awal ada 9 orang tiga minggu lalu itu juga sudah diisolasi, ini ketambahan 15 yang sekarang, kemarin malam," jelasnya.
Menurut keterangan Devi, temuan itu didapat setelah melakukan serangkaian rapid test atau tes cepat pada 614 nakes yang bertugas di RSUD Kota Depok.
Ia menjelaskan 24 tenaga kesehatan OTG tersebut kemungkinan tertular dari pasien OTG ataupun lingkungan sekitar. Sebagai upaya preventif, Devi menyatakan akan segera mengevaluasi alur pemeriksaan pasien, serta meminta pasien lebih jujur saat berobat.
Devi juga mengaku akan mengevaluasi penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi para nakes baik yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 maupun tidak.
"Kami akan evaluasi untuk alur dan PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi) dan lebih memperhatikan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) perawat," terangnya.
Ia memastikan semuanya yang dinyatakan positif telah diisolasi di RSUD Kota Depok sebagai upaya antisipasi penularan ke kerabat di rumah. Penelusuran kontak akan dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Depok dan petugas puskesmas.
Sementara itu, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kota Depok per Jumat (22/5), total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 482 orang, dari angka itu 24 orang meninggal dunia serta 117 orang dinyatakan pulih. (lia/sumber:cnnindonesia)
Belasan tenaga medis itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) swab. Namun mereka masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Kita tutup dulu sementara poli rencananya 14 hari, kita upayakan untuk memperbantukan poli di unit lain mungkin lebih cepat kita buka," kata Direktur Utama RSUD Kota Depok Devi Maryori saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/5).
Devi menuturkan total nakes positif menjadi 24 orang. Sebelumnya, sekitar tiga pekan lalu, 9 orang juga telah dinyatakan positif Covid-19 dan telah menjalani isolasi di RSUD Kota Depok.
![]() |
Menurut keterangan Devi, temuan itu didapat setelah melakukan serangkaian rapid test atau tes cepat pada 614 nakes yang bertugas di RSUD Kota Depok.
Ia menjelaskan 24 tenaga kesehatan OTG tersebut kemungkinan tertular dari pasien OTG ataupun lingkungan sekitar. Sebagai upaya preventif, Devi menyatakan akan segera mengevaluasi alur pemeriksaan pasien, serta meminta pasien lebih jujur saat berobat.
Devi juga mengaku akan mengevaluasi penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi para nakes baik yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 maupun tidak.
"Kami akan evaluasi untuk alur dan PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi) dan lebih memperhatikan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) perawat," terangnya.
Ia memastikan semuanya yang dinyatakan positif telah diisolasi di RSUD Kota Depok sebagai upaya antisipasi penularan ke kerabat di rumah. Penelusuran kontak akan dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Depok dan petugas puskesmas.
Sementara itu, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kota Depok per Jumat (22/5), total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 482 orang, dari angka itu 24 orang meninggal dunia serta 117 orang dinyatakan pulih. (lia/sumber:cnnindonesia)