press enter to search

Minggu, 06/07/2025 00:48 WIB

Kepala BPTJ Ungkap Target Transportasi Jabodetabek: Masyarakat 60% Pakai Angkutan Umum

Dahlia | Selasa, 15/09/2020 13:09 WIB
Kepala BPTJ Ungkap Target Transportasi Jabodetabek: Masyarakat 60% Pakai Angkutan Umum Foto:istimewa

JAKARTA (aksi.id) – Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) ungkapkan mimpi dan keinginan besarnya dalam membangun tranportasi yang saling terintegrasi lebih baik di Jabodetabek.

“Kami punya target, salah satu ekspetasi yang diinginkan adalah nanti di Jabodetabek, masyarakat akan dapat menggunakan angkutan umum 60 persen, targetnya memang di tahun 2029 ya. Namun, ada bertahap-tahap,” kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Ir Polana B Pramesti MSc, dalam acara webinar dengan tema Bijak bertranspotasi di era pandemi Covid-19, Selasa (15/9/2020).

Untuk target kedua, Polana menyebutkan akan meringkas untuk waktu perjalanan masyarakat dari satu titik ke titik lain itu 1,5 jam. Itu juga merupakan waktu maksimal. Dia mencontohkan saat ini, dari Bekasi ke Jakarta bisa dilalui selama tiga jam.

Menurut Polana saat ini, orang berpindah moda transportasi maksimal tiga kali dengan tersedianya firts mile dan last milenya sepanjang 500 meter untuk pejalan kaki atau bersepeda. Kecepatan rata-rata di pada saat jam sibuk adalah 30 km/jam.

“Kedepannya kita sangat mengharapkan intergrasi semua moda,” ujarnya.

Polana menyatakan setiap daerah Jabodetabek harus mempunya simpul dan feeder untuk saling terintegrasi, seperti kota-kota besar didunia, dan fasilitas itu terjadi nantinya ada di Jabodetabek.

Selain menyediakan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, BPTJ juga menyediakan menyiapkan aturan kendaraan ramah lingkungan.

“Kedepannya kami berharap orang menggunakan alat transportasi yang non-motorize ataupun yang memanfaatkan jalan kaki,” sambung Polana.

Polana juga menjelaskan, salah satu peran BPTJ adalah melakukan koordinasi, besinergi memastikan program dari setiap masing-masing pemerintah povinsi, kota maupun kabupaten di lingkungan Jabodetabek agar yang disepakati bersama dapat berjalan dengan baik.

“Jabodetabek yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Daerah ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena merupakan algomerasi terbesar di Indonesia, karena memberikan kontribusi ekonomi yang cukup besar buat nasional yaitu sebesar 30 persen,” jelasnya. (fhm)