Ini Dia Ayana Moon Mualaf Asal Korea Selatan yang Temui Ustadz Abdul Somad
Ayana Moon jauh-jauh datang ke Indonesia untuk bertemu dengan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Bersama adiknya, Ayana Moon menemui UAS di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 1 Maret 2020.
Dalam video yang beredar, Ayana Moon tampak grogi saat bertemu UAS.
Wanita cantik yang sudah mualaf itu menyerahkan sebuah buku kepada UAS. Buku itu berjudul “Ayana Journey To Islam”.
UAS mengaku senang dan berterima kasih kepada Ayana Moon yang telah memberinya sebuah buku.
“Terima kasih banyak. Senang bertemu dengan Anda,” kata UAS dalam bahasa Inggris saat menerima buku dari Ayana.
Buku yang diterima UAS berisi tentang perjalanan Ayana menjadi wanita mualaf.
“Kita perlu tau, bagaimana mereka dipilih Allah menemukan Iman. Karena kita tidak melalui jalan itu,” kata UAS di akun Instagramnya.
Ayana sendiri mengaku sangat senang bertemu dengan UAS. Ia menyatakan sudah lama mendambakan pertemuan tersebut.
"Akhirnya saya bisa bertemu Ustadz Abdul Somad. Sebenarnya saya ingin sekali bertemu Ustadz sejak dulu tapi belum diberi kesempatan,” tulis Ayana di Instagram miliknya, @xolovelyayana.
“Saya merasa terhormat bertemu dan bisa memberi buku saya untuk Ustadz Abdul Somad. Terima kasih saya sudah diizinkan foto bersama @ustadzabdulsomad_official,” tambah Ayana.
Pertemuan UAS dan Ayana Moon mendapat respon positif dari warnaget. Mereka mendoakan agar UAS dan Ayana Moon berjodoh.
“@xolovelyayana beruntung Klo berjodoh dengan ustad Abdul somad ustad yg sederhana bener2 ihklas membantu agama Allah. Semoga berjodoh allahumma amin,” tulis @adamadlie.
"Awalnya saya itu sombong, setelah masuk Islam saya mulai sabar, hati saya tenang. Dan saya menemukan diri saya yang mulai mencintai diri sendiri,” kata Ayana saat peluncuran buku ‘Ayana Journey to Islam’ pada IBF 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad (1/3).
“Aku sadar bahwa aku tidak hanya menyukai proses belajar tentang Islam, tetapi aku juga menemukan rasa tenang di dalam Islam. Rasa tenang yang tidak pernah aku rasakan di tempat lain,” ucapnya.
Pada 29 April 2012, Ayana memutuskan untuk mengucapkan kalimat syahadat. Saat itu usianya baru menginjak 16 tahun dan ia masih duduk di bangku SMA. Namun keputusannya untuk memeluk Islam telah cukup kuat.
Kabar keputusannya yang akhirnya memilih Islam tersebut, tidak langsung ia kabarkan kepada keluarganya. Selama setahun ia menyembunyikan hal itu. Keluarga Ayana mengetahui ia memeluk agama Islam, dari berubahnya sikap dan perilaku Ayana yang dilakukannya mengikut ajaran Islam.
Perjuangan Ayana dalam hijrah bukanlah hal yang mudah, ia mengalami banyak kesulitan. Saat keluarganya mengetahui Ayana masuk agama Islam, keluarganya tidak setuju dan memutuskan hubungan finansial. Namun, hal itu tidak membuat Ayana menyerah, bahkan hal tersebut menguatkan dirinya untuk tetap dengan keputusannya.
Di Korea Selatan, agama Islam sangat minoritas, walaupun perkembangannya cukup meningkat, sulit bagi dirinya untuk mempelajari lebih dalam tentang Islam dan beradaptasi. Oleh karena itu, Ayana memutuskan pergi ke Malaysia untuk melanjutkan kuliah dan mendalami agama Islam tanpa ada dukungan dari orangtua.
Selama di Malaysia, Ayana bekerja keras untuk bertahan hidup sebagai mahasiswa di negeri orang lain. Hal itu menjadikannya pribadi yang pekerja keras, dengan mengambil semua pekerjaan yang bisa ia lakukan. Jika ada waktu luang, Ayana selalu berusaha menggunakan waktunya untuk belajar. Dalam hidupnya, ia belum pernah merasakan hidup yang sulit seperti ini.
Setahun berada di Malaysia, sang ibu akhirnya mengunjunginya dan menangis melihat kondisinya. Ayana pun sempat ingin menyerah saat sang ibu memintanya untuk kembali ke Korea. Akhirnya, ia pun mengakui kegagalannya akan rencananya tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Korea.
Sebelum kembali ke Korea, Ayana mengunjungi Indonesia untuk melakukan perjalanan singkat. Tidak disangka, wanita kelahiran 1995 itu mendapatkan panggilan untuk mengisi sebuah acara di TV swasta Indonesia.
Berkat acara tersebut, nama Ayana seketika langsung menjadi viral. Ayana pernah tampil di TV Malaysia, namun tidak ada respon yang besar. Berbeda dengan Indonesia yang membuat sosoknya semakin di kenal orang-orang.
Sejak memeluk Islam, ia pun menjadi ikon bagi muslimah di Indonesia. Ayana kini di sibukkan dengan kegiatan di Indonesia dan juga Malaysia. Banyak tawaran iklan dan undangan yang datang. Ia didaulat oleh beberapa brand amabassador.
Selama di Indonesia membuatnya merasa lebih positif, Ayana sering mengikuti acara kajian bersama sahabat-sahabatnya yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Menurutnya, orang-orang Indonesia sangat ramah-ramah. Merasa nyaman, akhirnya
ia memutuskan untuk tingggal di Indonesia lebih lama.
Itulah sepenggal kisah tentang perjalanan Ayana Jihye Moon yang menjadi seorang mualaf. Semoga kisah ini dapat menginspirasi pembaca dan muslimah lainnya di berbagai tempat.
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Jasa Raharja Jawa Barat Hadiri Rapat Koordinasi dengan Pertamina
- Jasa Raharja Bekasi Sosialisasi Disiplin Keselamatan Berlalu Lintas dan Santunan Kecelakaan Kepada Guru SMAN 1 Setu
- 3.454 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Buruh di Jakarta
- Dukung Timnas di Piala Asia U23, KAI Commuter Adakan Nobar di Stasiun BNI City
- Jasa Raharja Jawa Barat bersama Mitra Kerja Terkait Gelar Safety Riding Bagi Pengemudi Grab Jabar
- Jasa Raharja Turut Berperan Aktif Bersama Korlantas Polri Wujudkan Kamseltibcarlantas dalam World Water Forum ke-10 di Bali
- Polisi Gerebek Home Industry Narkoba Sinte di Sentul
- Optimalkan Keselamatan Pelayaran, Ditjen Hubdat Atur Penyelenggaraan Pelabuhan Sungai, Danau dan Zonasi Kawasan Penyeberangan
- Polsek Tanah Abang Amankan Pelaku Pembuang Jasad Bayi di Kali Banjir Kanal Barat
- Polres Metro Depok Ungkap Kasus Peredaran Sabu dan Liquid Ganja