Jangkrik Krispi, Oleh-oleh Unik yang Laris Manis dari Surabaya
Redaksi | Jum'at, 14/05/2021 23:45 WIB

Aksi.id - Jangkrik ternyata bisa diolah menjadi makanan lezat. Ini seperti yang dilakukan para ibu yang bergabung dalam Kelompok Tani Elok Mekarsari Semolowaru Surabaya.
"Awalnya jangkrik hanya diternak untuk dijual sebagai makanan burung. Tapi sama Pemkot dikasih saran agar diolah jadi makanan, ya kita coba. Produk pertama yang kita bikin dari jangkrik itu rempeyek. Itu sekitar tahun 2013," jelas
Ketua Kelompok Tani Elok Mekarsari Ary Widiastuti, kepada Basra, Jumat (14/5).
Lebih lanjut perempuan yang kerap disapa Ibu Made itu mengungkapkan, karena tak memiliki pengetahuan yang cukup terkait pengolahan jangkrik menjadi produk makanan, maka kala itu jangkring yang diolah pun utuh tanpa dipisah kaki dan kepalanya.
Budidaya jangkrik itu sendiri dilakukan kelompok tani yang terdiri dari 20 orang itu dengan memanfaatkan lahan kosong di balai RW.

"Jadi jangkrik utuh itu kita bikin rempeyek dan jangkring yang dipilih juga bukan yang muda-muda," kenang Ibu Made seraya tergelak.
Saat melihat penampakan jangkrik yang menghitam utuh di atas rempeyek kuning, kata Ibu Made, membuat para ibu di kelompoknya menjadi geli sendiri dan bergidik jika harus memakannya.
"Lalu kita diajari Pemkot cara mengolah jangkrik. Kepala dan kakinya harus dibuang, dan jangkring yang dipilih harus yang muda karena kandungan gizinya tinggi," jelas Ibu Made.
Rempeyek jangkrik pun laris manis. Bahkan, produk yang biasa menjadi pelengkap nasi pecel itu bisa sampai ke ranah nasional.
Sukses dengan rempeyek, ibu-ibu Kelompok Tani Elok Mekarsari tertantang menelurkan inovasi yang lain. Beberapa produk tersebut seperti serundeng jangkrik, jangkrik krispi, hingga dawet jangkrik. Serundeng dipilih karena warnanya nyaris serupa dengan jangkrik itu sendiri. Jadi, bisa agak tersamar.
Sementara itu, jangkrik krispi bisa dibilang lebih `berani`. Serangga tersebut hanya dibalut sedikit tepung seperti keripik.
"Kalau rempeyek kan tepungnya banyak, nah yang jangkring krispi ini justru tepungnya sedikit," tukas Ibu Made.
Meski terbilang sebagai produk yang paling berani, namun jangkrik krispi diakui Ibu Made justru paling laris. Produk ini dikemas dalam wadah cup berukuran 100 gram dan dijual seharga Rp 30 ribu per cup.
Hingga kini Kelompok Tani Elok Mekarsari masih bertahan, termasuk di tengah hantaman pandemi.
"Kita masih bertahan meski produksi memang mengalami penurunan, tapi tidak masalah yang penting kita bisa bertahan dulu," simpulnya. (ny/Sumber: Kumparan.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
