press enter to search

Rabu, 09/10/2024 22:11 WIB

Memaknai Mulianya Bulan Rajab

Redaksi | Sabtu, 20/01/2024 07:18 WIB
Memaknai Mulianya Bulan Rajab Ahmad Taviv

BOGOR (aksi.id) - Saat ini memasuki bulan ke-7 dari perhitungan kalender bulan Qamariah yakni Rajab. Rajab adalah satu dari empat bulan mulia atau asyhurul hurum selain Dzulqa`dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Hal ini disebutkan dalam Al-Qur`an Surat At-Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia).

Rajab juga termasuk bulan spesial. Kitab I`anatut Thalibin menyebutkan bahwa Rajab menjadi turunan kata dari "tarjib" yang berarti mengagungkan dan memuliakan.

Di zaman dulu, masyarakat Arab memuliakan Rajab di atas bulan-bulan lainnya. Para ulama juga memaknai kata "Rajab" sebagai "al-Ashabb" yang berarti "mengucur" atau "menetes".

Hal ini karena derasnya tetesan kebaikan dan keberkahan pada Rajab.
Istilah lain Rajab juga disebut sebagai "Rajam" yang bermakna melempar karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.

Selain melakukan ikhtiar untuk memperbanyak ibadah, kita juga harus banyak berdoa agar kita senantiasa diberi kekuatan dalam menjalankan ibadah yang kita lakukan di Rajab.

Doa yang merupakan wujud tawakal kepada Allah juga diharapkan mampu menjadikan kita terhindar dari kemaksiatan dan dosa.

Doa merupakan elemen penting dalam sebuah ikhtiar yang telah dilakukan. Karena kita harus menyadari bahwa ada faktor X yang ada di luar kehendak kita yang bisa mewujudkan ataupun menggagalkan keinginan manusia.

Dialah Allah SWT yang menjadi penentu kehidupan kita di dunia, sehingga kita harus terus berdoa semoga Allah mengabulkan doa kita.

Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: `Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian`. (QS Ghâfir: 60).

Rasulullah SAW juga bersabda:
الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ، وَعِمَادُ الدِّينِ، وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
Artinya: Doa adalah senjata orang mukmin, pilar agama (Islam), dan cahaya langit dan bumi. (HR Al-Hakim).

Pada Rajab ini, kita diperintahkan Allah untuk senantiasa banyak beribadah dan juga berdoa. Hal ini karena, ibadah pada Rajab memiliki keistimewaan sendiri dalam bentuk dilipatgandakannya segala pahala dari ibadah yang kita lakukan.

Bukan hanya itu, kita juga harus berhati-hati waspada dengan tidak melakukan dosa pada bulan Rajab, karena Allah juga akan melipatgandakan dosa bagi siapa saja yang berbuat dosa, meninggalkan perintahNya dan malah mengerjakan yang dilarang-Nya,.

Di antara doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan di Rajab ini adalah doa agar diberi umur panjang dan penuh keberkahan.

Doa ini harus diperbanyak pada bulan Rajab agar kita bisa menjalani Rajab, bertemu dengan Sya`ban, dan khususnya bisa bertemu dengan Ramadhan.

Kehadiran Rajab sendiri menjadi tanda bahwa Sya`ban akan segera datang dan Ramadhan akan kita jumpai lagi. Tiga bulan ini seolah menjadi satu kesatuan yang oleh Nabi dirangkum dalam sebuah untaian doa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya`ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.

Mari perbanyak doa ini di berbagai kesempatan seperti sebelum shalat berjamaah di masjid dan mushala ataupun setelah shalat dalam doa-doa kita.

Rasulullah SAW telah menyebutkan, para pemilik dari tiga bulan yang beruntun ini dalam haditsnya. Dia menyebut bahwa Rajab adalah bulan milik Allah, bulan Sya`ban adalah bulan Nabi Muhammad dan bulan Ramadhan adalah bulan umat Islam.

Rajab yang jadi milik Allah swt ini diabadikan dengan sebuah peristiwa agung yakni Isra` dan Mi`raj yang membawa oleh-oleh bagi umat Islam berupa kewajiban melaksanakan shalat lima waktu.

Dengan shalat inilah, umat Islam semakin menyadari bahwa Allah lah dzat yang paling pantas disembah dan mengukuhkan bahwa tugas manusia dibumi ini adalah untuk beribadah menyembahNya.

Dengan ibadah sebagai wujud syukur kepada Allah ta’ala dan bentuk ikhtiar mengharap ridha-Nya serta doa sebagai wujud tawakal kepada-Nya, kita berharap dosa-dosa kita selama ini diampuni oleh Allah.

Denga demikian pada Rajab yang mulia ini, mari kukuhkan hati untuk tidak berbuat dosa dan mendeklarasikan diri untuk bertaubat kepada Allah azza wajalla.

Komitmen taubat ini bisa kita teguhkan dengan komitmen meninggalkan dosa, baik kecil maupun besar serta menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan tersebut.

Kita perlu ingat, bahwa Allah telah banyak memberi nikmat kepada kita, namun kenapa kita gunakan nikmat tersebut untuk bermaksiat kepada-Nya? Tentu ini menjadikan kita kufur kepada nikmat tersebut. Naudzubillah min dzalik.

Pada Rajab ini, mari bertekad kuat dalam hati untuk tidak mengulangi lagi maksiat dan dosa yang kita lakukan sebelum ajal menjemput.

Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggalkan dunia yang sementara ini. Allah ta`ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ (التحريم: ٨)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (QS at-Tahrim: 8)

Semoga Allah azza wa jalla memberkahi kita di Rajab ini dan memberikan kesempatan kepada kita untuk menunaikan ibadah-ibadah di Ramadhan. Aamiin…
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan. Aamiin…

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Penulis: Ahmad Tavip Budiman S. Ag. M. Si
(Ketua Komisi Dakwah & Pemberdayaan Masyarakat MUI Kota Bogor 2022-2027)