BEKASI (Aksi.id) -- Sederet kabel utilitas menjuntai tepat di pintu keluar Terminal Induk Kota Bekasi yang terlihat kumuh dan membahayakan masyarakat sekitar mulai dirapihkan.

Selama proses perapihan kabel utilitas pada Selasa (6/2/2024) yang terdapat di pintu keluar Terminal Induk Kota Bekasi, terlihat petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Terminal Induk Kota Bekasi turut mengatur arus kendaraan yang keluar dari Terminal.

Kepala Terminal Induk Kota Bekasi, Hermawan mengungkapkan, sebelumnya setelah kita pastikan kabel utilitas yang menjuntai tersebut merupakan kabel listrik dan provider langsung dikoordinasikan ke pihak PLN dan Telkom.

“Sebelumnya kita cek dahulu kabel-kabel yang turun di depan pintu keluar terminal. Setelah mengetahui kabel itu milik PLN dan Telkom, kita langsung berkirim surat ke instansi tersebut untuk segera dirapihkan. Jangan sampai nanti setelah ada korban dulu baru dirapihkan, kita mengantisipasi hal tersebut,” ungkap Hermawan saat pemantauan perapihan kabel di pintu keluar Terminal Induk Kota Bekasi, Selasa (6/2/2024).

Perapihan kabel ini lanjut dia, bertujuan agar tidak membahayakan masyarakat yang melintas di pintu keluar Terminal Induk Kota Bekasi, “Yang jelas kabel-kabel ini membahayakan bagi pengendara, khususnya kendaraan-kendaraan bus yang keluar dari Terminal. Itu kalau tidak hati-hati akan tersangkut kabel yang menjuntai tersebut. Apalagi kalau dikondisi gelap tidak terlihat dan akan sangat membahayakan,” jelasnya.

Dari hasil pihak Terminal Induk Kota Bekasi berkoordinasi dengan berkirim surat ke instansi terkait. Pihak dari Telkom langsung merespon dengan merapihkan kabel-kabel tersebut.

“Alhamdulillah hari ini setelah kita beberapa hari yang lalu kita bersurat, ternyata hari ini sudah direspon, infonya dari pihak provider Indihome yang sudah datang untuk merapihkan kabel-kabel yang melintang di area pintu keluar terminal. Sementara untuk PLN kita sudah berkirim surat, hanya pelaksanaan waktunya kapan kita masih menunggu dari pihak PLN untuk memperbaiki kabel-kabel melintang yang sangat membahayakan,” pungkasnya.