Tingkatkan PNBP, DJKA Kerja Sama dengan Depo KRL Depok yang Berkelanjutan

JAKARTA (aksi.id) – Melihat dari sejarahnya pembangunan Depo Depok dan fasilitasnya dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna KRL di Jabodetabek, yang dimulai tahun 2004 dan dioperasikan pada tahun 2008 oleh Kementerian Perhubungan.
Pemanfaatan aset BMN pada tahun 2023 berpotensi memberikan PNBP dengan nilai sebesar Rp36,4 Miliar. Pada tahun 2024 dilakukan transfer aset BMN dari BTP Kelas I Jakarta, dan dilakukan
penilaian yang komprehensif, sehingga terjadi peningkatan nilai PNBP sebesar Rp 93,1 Miliar, atau kumulatif sebesar 300% (tiga ratus persen).
Direktur Prasarana Perkeretaapian Hengki Angkasawan, mewakili Dirjen Perkeretaapian menyampaikan hasil pemanfaatan dana PNBP ini, dapat dipergunakan kembali untuk pengembangan dan modernisasi peralatan yang lebih canggih, untuk mengantisipasi teknologi
KRL yang akan datang, dan peningkatan kapasitas stabling unit KRL dengan potensi penambahan 6 jalur stabling KRL, 12 trainset dengan 8 SF, dengan mengoptimalkan sepanjang 400 meter/jalur dari lahan Depo Depok yang belum termanfaatkan.
“Jalur eksisting yang semula ada 16 Jalur menjadi 20 Jalur. Selain iu thasil PNBP dapat digunakan untuk mengembangkan sistem otomatisasi pencucian KRL, serta upgrading fasilitas bangunan dan menjadi smart building menjadi lebih efisien, dan perbaikan infrastruktur lainnya”, urai Hengki.
Peningkatan nilai PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) di Ditjen Perkeretaapian (DKJA) merupakan kontribusi dari hasil sinergi antara Balai Perawatan Perkeretaapian dan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI).
Selain itu, dilakukan kerja sama kedua belah pihak yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan transportasi yang ramah lingkungan, pada kereta api listrik perkotaan Jabodetabek.
Keberadaan Depo KRL Depok memiliki peran penting dalam perawatan sarana untuk menunjang operasional layanan transportasi publik.
Agenda penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilaksanakan di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto dan Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA Prayudi di lokasi penandatanganan Stasiun KRL Sudirman Baru BNI City.
Menurut Prayudi, pada tahun 2024 terjadi peningkatan signifikan nilai aset Depo KRL Depok, ketika dilakukan penilaian secara komprehensif oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL). Hal tersebut merupakan upaya optimalisasi PNBP di DJKA, sehingga nilainya meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Dua dokumen kerja sama yang ditandatangani bersama itu meliputi pemanfaatan tanah dan bangunan Depo KRL Depok, dan penggunaan peralatan serta mesin yang melekat di dalamnya.
“Kita berupaya melakukan pemutakhiran data nilai aset Depo KRL Depok sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang dilakukan oleh KPKNL, sehingga terjadi kenaikan nilai aset, selain
itu memang adanya tambahan obyek yang dikerjasamakan dengan KCI tahun 2024”, jelas Prayudi berbicara tentang proses perolehan PNBP dari Depo KRL Depok yang dilakukan Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi aset negara oleh PT KCI selaku operator kereta perkotaan, dalam rangka peningkatan perawatan sarana perkeretaapian agar selalu laik operasional, aman dan nyaman, sehingga keselamatan menjadi prioritas pada layanan transportasi KRL di kawasan metro Jabodekabek.
Selain berkontribusi pada pemasukan PNBP, kolaborasi ini menjadi kunci penting untuk memitigasi hadirnya teknologi baru sarana KRL mendatang.
“Ini merupakan pengembangan layanan transportasi KRL Jabodetabek yang berkelanjutan antara
operator dan regulator perkeretaapian," terang Prayudi ketika menyampaikan keterangan usai acara penandatanganan kerja sama tersebut.
Keselamatan, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam pelayanan transportasi massal. Prayudi melihat kolaborasi ini merupakan langkah strategis guna
meningkatkan kualitas layanan sarana Kereta Metropolitan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk dukungan fasilitas perawatan Depo KRL Depok yang terus dioperasikan melalui skema kerja sama
antara PT KCI dengan Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto, bahwa Depo KRL Depok ini merupakan tempat perawatan KRL terbesar yang dioperasikan KAI Commuter. “Depo KRL Depok merupakan bagian penting dari proses bisnis KAI Commuter hal dalam perawatan sarana Commuter Line di wilayah Jabodetabek,” jelas Asdo.
Seperti yang diketahui bersama, animo masyarakat dalam Commuter Line Jabodetabek sangat
tinggi. Dengan volume pengguna tertinggi sebanyak hampir 1,2 juta orang perhari mengharuskan sarana Commuter Line harus selalu andal dalam melayani seluruh penggunanya.
Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan keandalan Sarana Commuter Line Jabodetabek yang dioperasikan setiap harinya.. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Balai
Perawatan Perkeretaapian DJKA dan semua Pihak yang telah mendukung dalam proses kerjasama serta kolaborasi ini.” tutup Asdo.(ahmad)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Operasi Patuh 2025: Fokus Edukasi dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
- Ribuan Biker Ramaikan Bhayangkara Scooter Days di Jakarta, Kapolda: Ini Wadah Kampanye Safety Riding
- Polisi Baik Polsek Kepulauan Seribu Utara Bantu Penumpang Turun Kapal, Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Dermaga
- PT Patra Drilling Contractor Gelar Culture Day Vol. 1, Wujudkan Lingkungan Kerja Sehat dan Kolaboratif
- Patroli Satpolairud Polres Kepulauan Seribu Antisipasi Perompak, Himbau Gunakan Life Jacket dan Waspada Cuaca Buruk
- Mantap, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Raih Penghargaan Bergengsi dalam Rakernis Perencanaan Polda Metro Jaya 2025
