press enter to search

Jum'at, 26/04/2024 15:54 WIB

Gudang Garam Sedang Bebaskan Lahan untuk Pembangunan Bandara Kediri

| Rabu, 02/05/2018 20:12 WIB
Gudang Garam Sedang Bebaskan Lahan untuk Pembangunan Bandara Kediri

 

JAKARTA (aksi.id) - Gusang Gatam selaku investor Bandara Kediri, Jawa Timur, tengah membebaskan lahan. Kementerian Perhubungan tinggal mengeluarkan izin penetapan lokasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan penetapan lokasi ini kan tidak sampai sebulan selesai.

"Kini kami sedang finalisasi penlok tersebut. Bulan ini bisa penlok," ujar mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu, Rabu (2/5/2018).

pembangunan Bandara Kediri bakal berjalan meski tak jadi masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di tahun ini. Pemerintah pun menjamin pembebasan lahan Bandara Kediri bisa dilaksanakan selayaknya proyek-proyek yang masuk dalam PSN.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa nantinya pembebasan lahan Bandara Kediri bisa menggunakan payung hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.

Beleid itu menyebut, pembebasan lahan bagi pembangunan akan dilakukan oleh pemerintah dengan kompensasi yang dianggap adil.

Tak hanya Bandara Kediri, seluruh proyek strategis yang tidak masuk daftar PSN juga bisa memanfaatkan jaminan tersebut. Adapun rencananya,kemudahan penyediaan lahan ini akan dimuat di dalam payung hukum tersendiri.

"Sekarang ini kalau bandara Kediri masuk PSN atau tidak, ya sama saja. Tetap lanjut dengan aturan yang akan diterbitkan ini,

Gudang Garam tengah berkeinginan untuk menjadi pemrakarsa pembangunan Bandara Kediri. Rencananya, bandara tersebut akan dibangun di Kediri bagian barat dengan luas lahan sekitar 300-400 hektare.

Bandara tersebut akan dibangun dengan landas pacu sepanjang 3.000 meter. Namun, pada tahap awal, panjang landas pacu akan dibangun sepanjang 2.400 meter. Ada pun nilai investasi pembangunan bandara yang disebut-sebut menjadi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Gudang Garam itu mencapai Rp5 triliun.

ANGKASA PURA II

Sebelumnya PT Angkasa Pura II (Persero) akan membantu PT Gudang Garam Tbk untuk mendesain  bandara  yang rencananya dibangun perusahaan rokok tersebut akhir 2018.

"Kami akan membantu Gudang Garam untuk mengkaji dua desain perencanaan. Pertama, desain dasar dan `detail engineering design` (proyek perencanaan fisik/DED)," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Awaluddin menjelaskan bantuan desain yang diberikan meliputi rencana utama bandara dan desain rinci untuk konstruksi atau bangunan. Lantaran proyek pembangunan akan dimulai pada triwulan akhir 2018, perusahaan pelat merah itu akan menyelesaian perencanaan sebelum batas waktu tersebut.

"Karena mereka tidak punya kompetensi itu, walau pasti mereka punya konsultan dan tim perencana, tapi akan kami dampingi supaya nanti kebutuhan untuk rencana bandar udaranya baik. Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) ingin bandaranya bagus," ujarnya.

Selain membantu menyusun perencanaan desain, BUMN pengelola bandara itu juga diminta untuk melakukan sejumlah aktivitas paralel yang berhubungan dengan status aset. Pasalnya, AP II telah diminta untuk menjadi pengelola atau operator di bandara Kediri yang akan sepenuhnya dibangun Gudang Garam.

"Jadi apakah status aset akan tetap dimiliki Gudang Garam, apakah akan dihibahkan ke negara, lalu bagaimana kaitannya kami sebagai operator. Itu sedang disusun," jelasnya.

Dia menambahkan, AP II juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk melakukan sinkronisasi dengan rencana pengoperasian bandara lainnya di bawah perusahaan.

"Kami kan sudah mengelola Banyuwangi, kami juga diminta mengelola Jember. Kalau nanti ada rencana di Kediri, harus bagaimana," ungkapnya.

(aisha).