Kemudikan Bus PO Arimbi Merak-Bakasi, Maman Kumis: Mikirin Setoran Aja Kewalahan

BEKASI (aksi.id) – Adalah Maman Kumis, 40 tahun, seorang ‘pilot’ bus Arimbi. Dia harus bolak-balik setiap hari dari Merak, Banten, menuju Bekasi, Jawa Barat.
Warga Desa Cipicung, Cikedal, Pandeglang, Banten, mengemudikan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Merak-Bekasi harus ditempuh selama empat jam untuk sekali perjalanan dalam keadaan tidak macet.
Dengan uang operasional bus yang mencapai Rp650 -Rp750 ribu, dia juga harus mempersiapkan untuk uang setoran Rp375 ribu.
Padahal pagi itu, pada keberangkatan awal tujuan Terminal Bekasi, dia cuma bisa mendapatkan sewa tujuh orang dari kursi yang tersedia sebanyak 60 seat. Dengan tarif Rp45 ribu, dia masih merasa kurang untuk bahan bakar serta bayar tol.
“Satu PP solar kita itu Rp500 ribu, ini kita baru beli Rp200 ribu. Nanti pulangnya harus cari Rp300 ribu. Tol 150 ribu 2 kali. Belum lagi jalur dan makan,” kata pria dengan nama akrab MK tersebut kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id Selasa (6/10/2020).
Di terminal tersebut dia juga menceritakan saat ini jumlah penumpang semakin sedikit lantaran masih adanya pembatasan pada beberapa sektor pekerjaan.
“Pokoknya mah menurunya 50 persenlah, makanya kita kuwalahan, jangankan buat makan. Mikirin setoran aja kewalahan,” keluh MK.
Ayah dua orang anak ini tetap bersyukur, karena perusahaan tidak membebankan kekurangan setoran terhadap kru, yang terpenting katanya target setoran terpenuhi dan dia akan mendapatkan upah.
“Pandemi seperti ini apalagi ada PSBB, ya kewalahanlah. Cuma, kita tetap dibantu perusahaan, Alhamdulillah dari Arimbi mah bijaksana,” ucapnya.
Saat seperti ini, MK juga harus bekerja secara aplusan, seminggu narik dan seminggu kemudian unit busnya dibawa oleh sopir lain. Hal itu dilakukan perusahaan menurutnya agar semua karyawan dapat berpenghasilan dan merata.
Mengalami masa sulit MK tetap berusaha untuk bisa menafkahi keluarga selain mengandalkan pemasukan istri sebagai guru berpenghasilan TKK di sebuah SD Negeri.
Yang penting kita berusaha, Allah yang ngasi rejeki gitu mah. Daripada di rumah saya. Makan tidur makan tidur,” katanya.
Pernah Alami Kecelakaan
Sebelum menjadi pengemudi bus, MK adalah sopir truk ekspedisi. Truk fuso yang dia kemudikan sewaktu perjalanan pulang ke Merak mengalami kejadian naas.
Sewaktu perjalanan di Lampung truknya terbalik. Beruntung dia tidak mengalami luka dan masalah serius.
Pihak perusahaan mengharuskan dia membayar sejumlah uang kleim untuk mengganti kerusakan.
“Dulu pulang dari Lampung kena masalah saya. Laka, mobil terbalik. Saya di klaim sama kantor, kalau enggak salah diminta Rp26 juta. Memang enggak diminta langsung, dicicil dari gaji 50 persen, dari uang jalan per PO Rp50 ribu,” sebutnya.
Merasa bukan kesalahannya, katanya hal itu murni karena kecelakaan. Dan MK tidak sanggup jika gajinya semakin sedikit karena pemotongan, dia pun mengundurkan diri tanpa membayar apapun.
“Mengundurkan diri aja, enggak bayar,” sebutnya.
Perusahaan, kata MK sudah membujuknya untuk tidak keluar kerjaan tersebut, karena dia telah dianggap baik.
“Perusahaan enggak mau saya mengundurkan diri, disuruh kerja kembali. Saya juga dipertahanin jangan sampai keluar. Karena kata HRDnya saya jujur enggak pernah neko- neko kerja kalau ada uang jalan,”katanya.
Setelah kejadian tersebut, Maman pernah menjadi sopir bus pada beberapa PO. Hingga akhirnya kini dia sudah tujuh tahun menjalal aspal bersama bus berwarna hijau kekuningan dengan strip oranye itu. (fahmi).
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Operasi Patuh 2025: Fokus Edukasi dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
- Ribuan Biker Ramaikan Bhayangkara Scooter Days di Jakarta, Kapolda: Ini Wadah Kampanye Safety Riding
- Polisi Baik Polsek Kepulauan Seribu Utara Bantu Penumpang Turun Kapal, Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Dermaga
- PT Patra Drilling Contractor Gelar Culture Day Vol. 1, Wujudkan Lingkungan Kerja Sehat dan Kolaboratif
- Patroli Satpolairud Polres Kepulauan Seribu Antisipasi Perompak, Himbau Gunakan Life Jacket dan Waspada Cuaca Buruk
- Mantap, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Raih Penghargaan Bergengsi dalam Rakernis Perencanaan Polda Metro Jaya 2025
