China Diserang Gelombang Kedua Pandemi Corona

Jakarta (Aksi.id) - China dihantam gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19). Pada Selasa (12/1/2021) dan Rabu (13/1/2021), satu kota di Provinsi Hebei mengumumkan lockdown dan satu provinsi berpenduduk 37 juta orang, Heilongjiang, mengumumkan "kondisi darurat".
Melansir Reuters, warga kota Langfang di Provinsi Hebei yang tak jauh dari Beijing, diisolasi akibat melonjaknya kasus positif Covid-19.Pemerintah Kota Langfang mengatakan 4,9 juta penduduknya akan dikarantina selama tujuh hari dan dites virus corona.
Langkah ini diambil setelah Shijiazhuang, ibu kota Hebei, terpukul paling parah karena kebangkitan corona dan telah me-lockdown 11 juta penduduknya. Provinsi tersebut bahkan menutup jalan raya dan memerintahkan pengendara yang menuju luar wilayah untuk kembali.
Melansir AFP, provinsi Heilongjiang juga menerapkan status `keadaan darurat`. Pemerintah memberitahukan penduduk untuk tidak meninggalkan provinsi itu kecuali benar-benar perlu dan telah membatalkan konferensi dan pertemuan.
Kota Suihua di provinsi itu, yang menjadi rumah bagi 5,2 juta orang, telah ditutup per Senin pasca laporan satu kasus bergejala dan 45 tanpa gejala. Kota kecil dekat Suihua juga akan ditutup atau ditempatkan di bawah aturan pembatasan perjalanan.
Jumlah kasus baru di China daratan yang dilaporkan saat ini memang terlihat kecil, dibandingkan pada puncak wabah pada awal 2020 lalu. Sebelumnya ribuan orang terinfeksi corona di Wuhan, Provinsi Hubei, pada Desember 2019 hingga Maret 2020.
Namun, pihak berwenang menerapkan pembatasan ketat setiap kali kasus baru muncul.Komisi Kesehatan Nasional melaporkan 115 kasus baru Covid-19 pada Rabu ini, sebanyak 90 kasus didominasi sebuah kluster di Provinsi Hebei.
Di seluruh negeri, jumlah kasus baru tanpa gejala meningkat menjadi 81 dari 76 hari sebelumnya. Sayangnya, China tidak mengklasifikasikan kasus tanpa gejala sebagai infeksi virus korona yang dikonfirmasi.
Sementara itu melansir Worldometers, jika diakumulasi total warga China yang terinfeksi corona saat ini sebanyak 87.706. Di mana jumlah kematian resmi total 4.634.
Pemeriksaan
Sementara itu, di sebuah desa di selatan Beijing yang berbatasan dengan Hebei, penduduk melaporkan bahwa aparat telah menghentikan kendaraan mereka dan meminta menunjukkan kode pelacakan kesehatan di ponsel.
"Kami harus berhati-hati karena kami berada di dekat Guan, area tempat kasus Covid dilaporkan hari ini," kata seorang petugas keamanan sukarela bermarga Wang, dikutip dari Reuters.
Di pos pemeriksaan jalan raya, polisi dengan pakaian pelindung memerintahkan sebuah mobil yang memasuki Beijing untuk kembali ke Hebei setelah pengemudi tidak dapat menunjukkan bukti tes virus corona negatif.
Ini juga dilakukan di sela meningkatnya perjalanan warga akibat Tahun Baru Imlek.
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
