Cina Cabut Bea Masuk 65 Produk Impor dari AS

Jakarta (aksi.id) - Pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan pencabutan pengenaan tarif terhadap 65 item produk dari Amerika Serikat yang berlaku mulai Ahad hingga 200 hari ke depan.
Komisi Tarif Bea Cukai Cina (CTC) dalam laman resminya mencantumkan 65 item produk tersebut, di antaranya kayu, buku, alat penyaring,, komponen mesin, mesin, dan peralatan medis.
Komisi di bawah Dewan Kabinet Cina sebelumnya juga mengeluarkan beberapa daftar item barang produksi AS dalam dua tahap yang tidak lagi dikenai tarif. Pada Februari lalu, pengenaan tarif atas barang-barang impor dari AS sebagai bentuk balasan China atas kebijakan serupa terkoreksi sekitar 75 miliar dolar AS.
Pengenaan tarif tambahan terhadap beberapa produk AS tertentu diturunkan dari 10 persen menjadi 5 persen. Lalu untuk produk-produk AS yang tadinya dikenai tarif 5 persen diturunkan lagi menjadi 2,5 persen.
Menlu Cina Wang Yi menyatakan negerinya ingin menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat. Namun, Cina juga tak mau diganggu dengan campur tangan AS atas kasus internal Negeri Tirai Bambu tersebut. Wang Yi menyebut empat isu yang setidaknya mengganjar hubungan Cina dan AS.
"Kami mendesak AS berhenti mendiskreditkan CPC (Partai Komunis China) dan sistem politik China, tidak lagi berkomplot atau mendukung tindakan kelompok separatis untuk kemerdekaan Taiwan, dan menghentikan upaya merongrong kedaulatan China dan keamanan urusan internal terkait Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet," kata Wang Yi saat membuka Forum Lanting di Beijing, Senin 22 Februari 2021 lalu.
Menurut Wang Yi hanya dengan saling menghormati, hubungan China dan AS akan mengalami peningkatan dalam jangka panjang. Dalam kesempatan tersebut, Wang Yi menyatakan bahwa China sangat menghormati pilihan rakyat AS dan tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri mereka.
"Kami tidak pernah berniat menantang atau menggantikan posisi AS. Justru kami siap hidup berdampingan secara damai. Oleh sebab itu kami berharap AS bisa menghormati kepentingan, martabat bangsa, dan hak berkembang bagi rakyat Cina," ujar Wang Yi yang juga duduk di Dewan Penasihat Pemerintahan Cina itu.
(lia/sumber:tempo.co)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
