press enter to search

Sabtu, 27/04/2024 09:41 WIB

Kemenpar Perbaiki 3 Hal Genjot Wisata Kuliner dan Belanja Wisman

Redaksi | Rabu, 19/09/2018 08:32 WIB
Kemenpar Perbaiki 3 Hal Genjot Wisata Kuliner dan Belanja Wisman Menteri Pariwisata Arief Yahya (Ist)

JAKARTA (aksi.id) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, wisatawan mengeluarkan 30-40% dari total pengeluaran mereka untuk wisata kuliner dan belanja.

“Wisata kuliner memberikan kontribusi tertinggi bagi PDB (Pajak Domestik Bruto), yaitu 42%. Kedua, fashion 18%, dan ketiga kriya 15% yang masuk dalam kategori Belanja,” kata Menpar di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Menpar menyampaikan bahwa wisata kuliner memiliki portofolio produk sempurna, karena Size-nya besar, Sustainability tinggi, dan Spread-nya besar. Namun untuk menarik wisman agar berwisata kuliner dan belanja di Indonesia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki.

Menpar menjelaskan, tiga hal yang harus diperbaiki dalam kuliner yaitu National Food, Destinasi Wisata Kuliner, dan melakukan co-braning dengan restoran Indonesia di seluruh dunia.

Dia membandingkan dengan Thailand yang memiliki Tom Yum sebagai National Food, banyak destinasi wisata kuliner, serta 16.000 restoran Thai tersebar ke seluruh dunia.

“Kita menetapkan Soto sebagai national food ditambah empat makanan (rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado) sebagai nation’s food versi Kemenpar. Untuk destinasi kuliner kita telah menetapkan Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang),” ungkapnya.

Menpar mengatakan, Indonesia hingga kini belum menjadi surga belanja bagi wisman, hal ini karena terkendala antara lain teknologi dan regulasi di antaranya penerapan tax refund.

“Saya mengusulkan agar memperbanyak factory outlet yang didekatkan dengan kemudahan fasilitas pelayanan tax refund claim,” kata Menpar.

Sebagai informasi, rata-rata pengeluaran wisman selama berkunjung di Indonesia sebesar US$ 1.100/orang. Sedangan untuk wisnus sebesar Rp800.000/orang per kunjungan.

Dari pengeluaran ini sekitar 30-40 persen digunakan untuk membeli makanan dan belanja oleh-oleh. Pemerintah tahun 2018 mentargetkan  17 juta kunjungan wisman dan 270 juta wisnus. (omy)

Keyword

Artikel Terkait :

-