press enter to search

Minggu, 28/04/2024 04:22 WIB

5 Fakta Dua Harimau Sumatera Positif Corona Isoman di Ragunan

Redaksi | Senin, 02/08/2021 07:11 WIB
5 Fakta Dua Harimau Sumatera Positif Corona Isoman di Ragunan Anies jenguk harimau positif Corona / Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta (Aksi.id) - Kabar mengejutkan datang dari Ragunan. Dua ekor harimau Sumatera di Ragunan ternyata sempat positif Corona.

Informasi ini awalnya disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lewat Instagram, Minggu (1/8/2021). Dengan cara tak biasa, Anies mengisahkan bagaimana dua harimau bernama Tino (9) dan Hari (12) terpapar Corona.

"Dua warga DKI, Hari dan Tino terpapar COVID. Tidak ada pilihan. Mereka harus isolasi. Diputuskan untuk isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Pasokan makanan dan obat dicukupi selama isolasi dan proses penyembuhan," tulis Anies.

"Di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mereka tinggal. Ya, Hari dan Tino adalah harimau Sumatera. Mereka didiagnosis positif COVID-19, 15 Juli lalu," lanjutnya.

Berikut sederet fakta soal 2 harimau Sumatera di Ragunan positif Corona:

Gejala Awal 2 Harimau

Pada 9 Juli, salah satu harimau Sumatra bernama Tino yang berusia 9 tahun mengalami sakit dengan gejala klinis sesak nafas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan. Kemudian, selang dua hari, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun terpantau kondisi kesehatannya juga menurun dengan menunjukkan gejala klinis yang sama dengan harimau Tino.

Kabar dua ekor harimau di Ragunan terpapar virus Corona curi atensi publik. Diketahui, ini bukan kali pertama kasus infeksi virus Corona ditemukan pada hewan.Kabar dua ekor harimau di Ragunan terpapar virus Corona curi atensi publik. Diketahui, ini bukan kali pertama kasus infeksi virus Corona ditemukan pada hewan. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

 

Harimau Jalani Swab PCR

"Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di-swab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar COVID-19," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati.

Kedua satwa itu segera diberikan pengobatan, di antaranya pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari.

 

Harimau `Isoman` di Ragunan

Tentu saja 2 harimau itu tak bisa dibawa ke mana-mana meski sakit. Oleh sebab itu, mereka `isolasi mandiri` di Ragunan.

"Hari dan Tino tidak bisa dikirim untuk isolasi ke Wisma Atlet, tapi harus melakukan isoman dan dirawat serta dimonitor dengan ketat oleh para dokter hewan terbaik di Ragunan," kata Anies.

Kondisi Harimau Membaik

Dalam waktu sekitar 10 - 12 hari pengobatan, kondisi kedua satwa berangsur membaik dan pulih. Anies dan jajaran Pemprov DKI menjenguk Hari dan Tino pada Sabtu (31/7).

"Alhamdulillah, Hari dan Tino kini berangsur pulih dan sudah tampak aktif. Walaupun demikian, karena Jakarta masih berada dalam situasi PPKM Level 4 maka TMR belum bisa dibuka untuk publik. Jadi Hari dan Tino tidak harus buru-buru kembali WFO dan punya waktu untuk menyehatkan diri sepenuhnya," ungkap Anies.

Kabar dua ekor harimau di Ragunan terpapar virus Corona curi atensi publik. Diketahui, ini bukan kali pertama kasus infeksi virus Corona ditemukan pada hewan.Kabar dua ekor harimau di Ragunan terpapar virus Corona curi atensi publik. Diketahui, ini bukan kali pertama kasus infeksi virus Corona ditemukan pada hewan. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Penyebab Harimau Tertular Ditelusuri

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menelusuri penyebab dua harimau Sumatera dinyatakan positif COVID-19. Kepala Unit Pengelola Kebun Binatang Ragunan Endah Rumiyat memastikan tidak ada perawat hewan yang menunjukkan gejala COVID-19.

"Kita juga sudah melihat kondisi perawat tidak ada yang menunjukkan gejala klinis ke arah sakit (COVID) dan sampai saat ini kami tetap akan tracing," kata Endah di instagram @ragunanzoo, Minggu (1/8/2021).

Endah mengatakan TMR sudah ditutup sejak 25 Juni lalu. Sehingga, para satwa sudah lama tak berkontak dengan pengunjung.  (ny/Sumber: detik.com)