press enter to search

Minggu, 28/04/2024 09:01 WIB

Heboh Arab Saudi Buat "Ka`bah Baru" The Mukaab, Ini Faktanya

Redaksi | Selasa, 21/02/2023 15:15 WIB
Heboh Arab Saudi Buat "Ka`bah Baru" The Mukaab, Ini Faktanya Foto: (Tangkapan layar newmurabba.com)

Jakarta (Aksi.id) - Arab Saudi akan membangun pusat kota modern terbesar di dunia di ibu kota Riyadh. Proyek awal telah disahkan Putra Mahkota dan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammad bin Salman bin Abdulaziz (MBS), Kamis akhir pekan lalu.

Pusat kota itu merupakan proyek teranyar PerusahaanPpengembangan Murabba Baru (NMDC) yang didukung Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi. Proyek yang langsung dipimpin MBS itu terletak di antara jalan Raja Salman dan Raja Khalid di barat laut Riyadh dan ditarget selesai pada tahun 2030.

Mengutip Saudi Press Agency (SPA) Senin (20/2/2023), pembangunan akan dimulai di area seluas 19 km persegi. Proyek ini akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai.

Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel. Ada pula 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas.

Salah satu yang menarik adalah pembangunan The Mukaab. Ini ada bangunan berbentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.

"Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab, yang digambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru," tulis Business Traveler.

"Bentuk kubik Mukaab akan terinspirasi oleh gaya arsitektur Najdi modern, yang juga digunakan dalam pengembangan proyek giga Diriyah di Riyadh," tambahnya mengutip proyek lain senilai US$63,2 miliar dan terkait situs Warisan Dunia UNESCO di Distrik At-Turaif di negara itu.

Mukaab ini sendiri akan mencakup sebuah menara di atas landasan spiral. Sebuah struktur yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi juga akan menjadi tujuan perhotelan premium, termasuk atraksi ritel, budaya dan wisata.

Di dalamnya ada pula unit perumahan dan hotel, ruang komersial, dan rekreasi. Dilansir di laman yang sama, proyek ini diharapkan bisa menggaet wisatawan mancanegara dan mendatangkan 180 miliar Saudi Real ke PDB non minyak kerajaan selain menciptakan 334.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung ke warga.

Mirip Ka`bah?

Hal sama juga dimuat Middle East Monitor. Namun ini banyak dicemooh oleh pengguna media sosial.

Salah satunya karena kemiripannya dengan bangunan suci umat Muslim Ka`bah. Ka`bah terletak di tengah Masjidil Haram di Mekkah, dan mengelilinginya selama ibadah haji dan umrah.

"Membangun Ka`bah baru yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit," kata reporter Intercept Murtaza Hussain.

"Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka`bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?" cuit akademisi Asad Abu Khalil.

Meski begitu ada pula yang menyamakannya dengan Borg Cube. Ini adalah sejenis pesawat ruang angkasa dari franchise Star Trek.

"Selamat kepada perusahaan konsultan yang tidak bermoral mana pun yang akan meraup banyak uang tahun depan karena melempar Saudi ke The Tesseract," cuit jurnalis kontra lainnya, Gregg Carlstrom, mengacu pada struktur kubus yang muncul di Marvel Cinematic Universe.

Bukan Proyek Megah Pertama

Sebenarnya, ini bukan proyek megah pertama yang diumumkan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Dalam catatan yang ada, PIF membuat beberapa proyek megah lain seperti NEOM, Laut Meran, Qiddiya dan Roshn.

NEOM misalnya disebut Arab Saudi bakal menjadi megacity senilai US$600 miliar, sengam ukuran 33 kali lebih besar dari New York di Amerika Serikat (AS). Beberapa kontroversi sempat muncul di mana NEOM disebut akan meng-halal-kan minuman keras di Arab Saudi meski ini dibantah pemerintah.  (ny/Sumber:CNBCindonesia)