press enter to search

Jum'at, 19/04/2024 22:10 WIB

Kabut Asap di Palembang Tebal, Jarak Pandang Hanya 700 Meter

Redaksi | Sabtu, 24/08/2019 21:46 WIB
Kabut Asap di Palembang Tebal, Jarak Pandang Hanya 700 Meter   Petugas jalan tol Indralaya-Palembang melakukan pengaturan lalu lintas saat terjadi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan. (ist)

PALEMBANG (Aksi.id) - Jarak pandang di Kota Palembang, Sumatra Selatan, disebut hanya 700 meter seiring penebalan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang Bambang Beny Setiaji mengatakan indikasi kekeruhan udara di wilayah itu ditandai penurunan jarak pandang yang mengganggu aktivitas warga.

Pada Sabtu (24/8), Stasiun Meteorologi SMB II Palembang mencatat jarak pandang hanya 700 meter dengan kelembapan 97 persen.

Dia mengatakan fenomena kabut asap (smog) merupakan fenomena campuran antara asap (smoke) dan kabut (fog). Indikasi kabut yang berpartikel basah dengan kelembapan relatif tinggi cenderung menghilang seiring matahari terbit dan angin. Oleh karena itu, smog biasa terjadi pada malam hingga dini hari.

"Kalau asap cenderung berpartikel kering dan pedih di mata. Serta sulit hilang menjelang siang dan menebal pada sore hari. Smog ini tidak mengganggu penerbangan hanya saja mengganggu aktivitas warga terutama transportasi karena mengurangi jarak pandang," ujar Beny.

Beny berujar kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlangsung selama sisa musim kemarau dan terjadinya karhutla. Dia mengimbau masyarakat yang menggunakan moda transportasi darat dan sungai untuk berhati-hati saat berkendara di pagi hari.

Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan kabut bercampur asap yang terjadi pada Sabtu (24/8) pagi hari merupakan dampak dari 9 titik karhutla yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat (23/8).

Terdapat 5 kecamatan yang terdampak karhutla yakni 14 hektare di Kecamatan Indralaya Utara, 4 hektare di Pemulutan, 11 hektare di Pemulutan Barat, 2 hektare di Rantau Alai, serta 4 hektare di Muara Kuang.

"Total 35 hektare terbakar di Ogan Ilir kemarin. Sementara di OKI 4 hektare terjadi di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan. Angin dari OKI dan OI mengarah ke barat laut sehingga asapnya sampai ke Palembang," kata dia.

Berdasarkan pantauan satelit Lapan pada Jumat (23/8) pagi hingga Sabtu (24/8) siang, terdapat 51 titik api yang terdapat di Sumsel. Sebanyak 15 di antaranya memiliki tingkat kepercayaan di atas 80 persen. Termasuk yang masih terjadi di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir. (ds/sumber CNN)